ALAMAT GEREJA

Jl. Semeru 30 | Jl. Arif Margono 18
Telp. (0341) 366099 | (0341) 361949 | Fax. (0341) 325597
Email: gkkkmalang@yahoo.com | Admin blog: gielmanogi@gmail.com


Sabtu, 04 Juli 2015

Ringkasan Khotbah - Bertumbuh Bersama Dalam Ibadah

Roma 12:1-2

Ringkasan Khotbah  Pdt. Gindo Manogi - Minggu, 28 Juni 2015

Mengapa ada orang-orang yang tidak mau atau sulit untuk diajak beribadah di gereja? Tentu saja mereka memiliki sejumlah alasan. Begitu juga bila ditanyakan “mengapa orang-orang bersedia pergi beribadah ke gereja? Juga ada sejumlah alasan yang bisa dikemukakan.
Di bagian firman Tuhan ini, rasul Paulus mengajarkan satu pengajaran yang sangat penting tentang beribadah: “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah, aku menasihatkan kamu.” Paulus mendorong jemaat di Roma, dan juga kita pada saat ini, untuk beribadah karena mengingat “kemurahan Tuhan.” Dengan kata lain, ibadah yang kita lakukan merupakan ungkapan syukur kita kepada Allah atas kasih karunia, kebaikan dan belas kasihan Tuhan yang telah kita alami.  
Anugerah yang seperti apakah yang telah kita terima dari Allah? Dengan melihat kitab Roma pasal 1-11, maka kita mengetahui bahwa anugerah keselamatanlah yang dimaksud. Anugerah keselamatn ini adalah anugera terbesar dan memiliki nilai yang tidak dapat dibandingkan dengan apa pun: lebih berharga daripada jenjang karir yang sudah kita raih, deposito dan aset yang kita miliki, dsb. Jadi, ibadah merupakan respon yang wajar dari orang-orang yang telah diselamatkan oleh Allah. itu bukanlah sesuatu yang aneh, yang asing atau sesuatu yang berlebihan.

Berdasarkan perikop yang kita baca, ada 3 hal yang mau kita pelajari tentang ibadah.
1.        Ibadah:  mempersembahkan tubuh pada Tuhan.
Banyak orang beranggapan dan menuding orang Kristen mengajarkan kebebasan karena dosanya telah ditebus. Pengajaran Alkitab tidaklah demikian. Ayat ini menegaskan “persembahkanlah tubuhmu...itu adalah ibadahmu yang sejati.” Itu berarti setelah seseorang diselamatkan maka “mempersembahkan tubuh” merupakan sebuah konsekuensi yang harus dilakukannya.
“Mempersembahkan tubuh” berarti memberikan seluruh keberadaan diri kita kepada Allah dan menjadi milik Allah. Hal ini serupa dengan pengajaran Tuhan Yesus, “kasihilah kasihi Tuhan Allahmu dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap kekuatan dan segenap akal budi.” Dengan demikian, ibadah itu bukan lagi berbicara tentang tempat, keseragaman gerak, kostum, dsb., tapi seluruh aktivitas kehidupan kita (setiap hari) sebagai sebuah ibadah dan persembahan kepada Allah.  Hidup dan ibadah kita menyatakan penghormatan kepada Allah.

2.       Ibadah: sarana yang Tuhan pakai untuk mengubah kita menjadi serupa dengan Allah.
Berulang kali Alkitab mengajarkan bahwa Allah membentuk kita untuk menjadi serupa seperti Yesus, Anak Allah atau menjadi serupa dengan Bapa. Ibadah merupakan salah satu sarana yang Tuhan pakai untuk membawa kita menjadi serupa dengan Allah karena di dalam ibadah, Allah seringkali menyatakan kehendak dan kebenaran-Nya bagi kita. Dalam Efesus 5, Paulus mengajarkan hal ini “jadilah penurut-penurut Allah,” dalam hal kekudusan, kasih dan terang.

3.       Ibadah: sarana yang Tuhan pakai untuk dapat mengerti kehendak Allah.
Allah memiliki kehendak dan panggilan-panggilan yang khusus bagi setiap kita. karena itu, mengerti kehendak Allah” merupakan unsur yang penting dalam hidup kita sebagai umat Tuhan. Namun, hal ini sulit dilakukan karena kita mempunyai agenda-agenda pribadi dan akibatnya acapkali kita mengabaikan kehendak Allah.
Ibadah merupakan salah satu cara yang Tuhan pakai untuk menyatakan kehendak-Nya. Banyak orang diteguhkan setelah mengikuti ibadah, baik ibadah di gereja maupun ibadah pribadi. Pesan-pesan Tuhan yang disampaikan melalui pujian dan khotbah bisa menjadi alat di tangan Tuhan untuk menyampaikan pesan-Nya bagi kita. Karena itu, betapa pentingnya kita mempersipakan hati kita dalam setiap ibadah kita untuk mengerti kehendak Tuhan.
Karena itu, marilah kita merenungkan: apakah yang menjadi kehendak Allah bagi saya? Apakah yang Allah kehendaki untuk saya lakukan ke depan? Kiranya Tuhan menolong dan memberkati kita sekalian. Amin.