ALAMAT GEREJA

Jl. Semeru 30 | Jl. Arif Margono 18
Telp. (0341) 366099 | (0341) 361949 | Fax. (0341) 325597
Email: gkkkmalang@yahoo.com | Admin blog: gielmanogi@gmail.com


Jumat, 02 Agustus 2013

RINGKASAN KHOTBAH - YESUS, TUHAN GEREJA-NYA



YESUS, TUHAN GEREJA-NYA
1 Korintus 1:1-3

Ringkasan Khotbah Pdt. Hasan Sutanto – Minggu, 28 Juli 2013

Kota Korintus merupakan sebuah kota yang makmur. Tidak mengherankan bila jemaat di Korintus cukup kaya dan banyak yang bertalenta. Akan tetapi, di kota ini terdapat penyembahan terhadap dewi, yang menyebabkan kehidupan moral orang Korintus menjadi bobrok. Ini sudah tentu menjadi tantangan yang besar bagi orang Kristen di sana. Itu sebabnya, topik-topik kekudusan dan kesatuan diperhatikan di dalam surat ini. Selain ini semua, tidaklah mudah bagi Paulus melayani di kota itu.
Berdasarkan Kisah Rasul 18:9-17, kita mengetahui bahwa ada pergumulan yang dihadapi oleh Paulus. Namun, Tuhan memberikan kekuatan dan semangat bagi Paulus untuk melayani dan memberitakan firman di sana. Ada penolakan yang dialaminya. Salah satu contohnya adalah Sostenes (seorang rekan Paulus) mengalami aniaya.
Sostenes bukanlah orang yang terkenal di dalam Alkitab (lihat ayat 10. Kemungkinan besar ia adalah juru tulis Paulus. Walaupun ia bukan orang yang terkenal, namun ia adalah orang yang setia.
Dari sini, kita bisa merenungkan: apakah patokan yang kita gunakan untuk mengajak seseorang menjadi rekan pelayanan kita? Apakah itu pendidikan? Kecerdasan? Talenta? Jemaat di Korintus tidak kekurangan semuanya ini. Tapi, sayangnya, di gereja itu seringkali terjadi perselisihan. Yang mereka butuhkan adalah seorang yang setia, seperti Sostenes. Ingat, bahwa kesetiaan berkaitan erat dengan imanya (faithfulfaith; setia – iman). Hendaklah kita menjadi orang-orang yang setia.
Paulus juga mengajak jemaat di Korintus untuk kembali lagi kepada pengajaran tentang dasar iman yang sejati, yakni Yesus Kristus. Yesuslah Tuhan atas gereja di Korintus dan atas seluruh gereja-Nya. Disebutkan bahwa Yesus itulah yang telah menguduskan kita (ayat 2). Kata kudus memiliki 2 arti, yakni (1) tidak berdosa; (2) dipisahkan, dibedakan atau diasingkan dari yang lain. Dua pengertian ini dikerjakan oleh Tuhan Yesus. Kematian-Nya di kayu salib menyucikan kita dari dosa-dosa kita; dan hal ini membuat kita menjadi orang-orang yang berbeda dari orang-orang dunia, yang belum mengenal Yesus. Hidup kita bukan lagi untuk dunia ini, tapi untuk Tuhan.
Hal ini membawa implikasi bahwa kehidupan orang percaya adalah kehidupan yang kudus. Bukan hanya tidak merokok, minum minuman keras, atau berzinah, melainkan seluruh kehidupan kita selaras dengan firman Tuhan. Misalnya, kita tidak mengucapkan kata-kata yang kotor, memfitnah orang lain, mempergunjingkan orang lain, dsb. Kita memang ditempatkan Tuhan di dalam dunia ini, tapi kita bukan dari dunia ini.  
Penerima surat ini adalah jemaat di Korintus. Tapi, menarik sekali bahwa Paulus justru menyebutkan “semua orang di segala tempat; yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus” (ayat 2c). Ini berarti, Paulus bukan hanya berbicara tentang gereja lokal, tapi juga gereja universal. Gereja lokal itu seperti GKKK, GKI, GKA, Gepekris, dsb. Gereja lokal adalah bagian dari gereja universal. Dengan konsep gereja universal ini, maka kita akan saling menghormati dan mengasihi. Kita akan tahu bahwa semua orang yang berseru kepada nama Yesus kristus adalah saudara seiman. Memang ada perbedaan, tapi itu bukan perbedaan yang mendasar.
Memang kehadiran gereja baru terbaca pada Kisah Para Rasul 2. Namun, sesungguhnya gereja sudah ada dalam rencana Allah yang kekal dan akan terus ada di atas bumi ini sampai Tuhan Yesus datang kembali.
Selamat ulang tahun buat Gereja Kristen Kalam Kudus Malang yang ke 4. Kiranya Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar