ALAMAT GEREJA

Jl. Semeru 30 | Jl. Arif Margono 18
Telp. (0341) 366099 | (0341) 361949 | Fax. (0341) 325597
Email: gkkkmalang@yahoo.com | Admin blog: gielmanogi@gmail.com


Sabtu, 07 September 2013

Ringkasan Khotbah - FAKTOR UTAMA KEBARHASILAN SUATU PENGINJILAN - Minggu 01 September 2013

FAKTOR UTAMA KEBARHASILAN SUATU PENGINJILAN
(Kisah 4:4-8,26-30; 6:3-5)

Ringkasan Khotbah Pdt. Benny Solihin - Minggu 01 September 2013


Banyak gereja mengadakan program misi tetapi tidak menghasilkan hasil yang baik. Apa sebabnya? Salah satu faktornya adalah manusianya. Jika program misi hanya untuk pencitraan saja maka program itu tidak berdampak apa-apa. Tapi jika orang-orangnya mau taat pada misi Allah, maka program misi itu akan membawa dampak yang besar. 
Tuhan memanggil dan menyelamatkan kita untuk melayani-Nya. Inilah tujuan hidup kita. Dalam Kisah Rasul, ada seorang tokoh yang melayani Tuhan, yakni Filipus. Ia bukanlah rasul atau pun misionaris, tapi seorang awam yang dipilih menjadi majelis untuk memperhatikan, menolong dan membimbing  janda-janda yang terabaikan (Kisah 6:3-5), dan para rasul mengalami kesulitan untuk melayani mereka.
Saat raja Herodes menganiaya orang Kristen di Yerusalem, maka mereka keluar dari Yerusalem  dan tercerai berai ke berbagai daerah, termasuk Filipus. Filipus pergi ke kota Samaria dan dia melakukan berbagai hal: memberitakan Injil, melakukan mujizat, mengusir roh-roh jahat, menyembuhkan orang-orang yang lumpuh dan timpang. Tuhan memakai dia dengan luar biasa sehingga banyak orang yang bertobat dan menyerahkan diri percaya kepada Tuhan.
Di tengah-tengah popularitasnya, Filipus dipanggil oleh Tuhan untuk melayani di jalan yang sunyi, di jalur Gaza.  Tuhan tidak menjelaskan kepada Filipus tujuannya ke jalan sunyi ini. Tetapi Filipus tidak membantah. Dia taat kepada Firman Tuhan. (ini berbeda dengan tokoh-tokoh lainnya yang mendapatkan penjelasan dari Tuhan).
Filipus adalah orang yang penuh roh dan hikmat. Dalam hikmatnya, dia taat kepada Allah pencipta. Filipus bukan hanya mendengar tetapi dia taat dan pergi ke tempat yang ditunjuk Tuhan. Amanat Agung diberikan kepada semua orang yang menerima anugrah keselamatan untuk pergi memberitakan kepada orang-orang.
Filipus dipimpin Tuhan untuk menemui seorang sida-sida. Sida-sida adalah seorang pembesar yang dikebiri, yang menjual dirinya demi kedudukan, demi uang. Orang seperti ini tidak layak diperhitungkan sebagai manusia. Di kalangan orang Yahudi, orang yang dikebiri tidak boleh masuk dalam tempat ibadah orang Yahudi. Sida-sida ini adalah orang Etiopia bangsa kulit hitam. Menurut tradisi bangsa Yahudi,  mereka tidak boleh bergaul dengan bangsa lain, apalagi sida-sida. Sida-sida ini dalam perjalanan pulang dari Yerusalem. Dia sebetulnya sedang mencari Tuhan, karena itu ia diam-diam mengikuti kebaktian. Kemungkinan di negaranya ada orang Kristen yang mengabarkan Injil kepada dia.
Roh Kudus memerintahkan Filipus untuk pergi dan mendekati kereta yang ditumpangi oleh sida-sida itu. Perintah Roh Kudus selangkah demi selangkah disampaikan dan Filipus menaatinya. Taat lebih penting dari apapun. Program penginjilan sebagus apa pun, namun jika tidak mentaatinya, maka hal itu tidak ada artinya. Ketaatan itu mengetarkan hati Tuhan. Tuhan mencari orang yang taat. Sudah berapa lama kita menjadi orang kristen? Berapa ribu kali kita mengikuti kebaktian? Ada pertanyaan penting yang perlu kita renungkan: sudah berapa orang yang kita injili? Berapa orang yang sudah kita menangkan bagi Tuhan? Sida-sida ini walaupun dikategorikan sebagai orang najis yang tidak berharga, namun dialah yang disebut sebagai “ujung bumi.” Walaupun dia najis tetapi dia adalah orang yang berpengaruh di negeri Etiopia. Setelah dia dimenangkan, dia pulang ke negerinya dan kita tidak tahu betapa besarnya dampak orang ini di negerinya.
Andrew Gie seorang  anak muda yang menyerahkan dirinya bagi Tuhan di suatu kebaktian. Begitu luas pelayanannya di Asia Tenggara. Dia orang yang giat menginjili, membuka sekolah dan membangun literatur, salah satunya SAAT. Indonesia hanya sebagian kecil dari hasil pelayanannya. Bermula dari hati yang taat, walaupun terkadang tidak jelas, namun inilah yang Tuhan mau. Kalau kita seorang pengusaha marilah kita memberitakan Injil kepada kolega kita, bawahan kita. Kalau kita seorang pegawai, marilah kita bergaul dan memberitakan Injil. Siapapun kita, marilah kita dengan taat menjalankan perintah Tuhan, memberitakan Injil kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan. Kebaktian misi akan berarti kalau ada hati yang mau taat dipakai Tuhan. Kalau kita tidak mentaati-Nya, apa artinya hidup ini?


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar