ALAMAT GEREJA

Jl. Semeru 30 | Jl. Arif Margono 18
Telp. (0341) 366099 | (0341) 361949 | Fax. (0341) 325597
Email: gkkkmalang@yahoo.com | Admin blog: gielmanogi@gmail.com


Sabtu, 14 September 2013

Ringkasan Khotbah - MENJADI SAKSI BAGI INJIL - Minggu 08 September 2013

MENJADI SAKSI BAGI INJIL
(Markus 13:5-13, Lukas 21:5-19)
Ringkasan Khotbah Pdt. Tikijo Hardjowono - Minggu, 08 September 2013


Ketika Yesus ke Yerusalem untuk merayakan paskah yang terakhir, di mana Dia akan disalib dan menjadi domba paskah yang menanggung dosa isi dunia, Dia mengajar di bait Allah. Ketika Yesus keluar dari Bait Allah, seorang murid-Nya berkata kepada-Nya: "Guru, lihatlah betapa kokohnya batu-batu itu dan betapa megahnya gedung-gedung itu!" (Luk 21:5, “. . . dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan”). Lalu Yesus berkata kepadanya: "Kaulihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yg lain, semuanya akan diruntuhkan."
Komentar itu mengagetkan semua murid-Nya. Itulah sebabnya, sesampainya di bukit Zaitun (yang + 70 meter lebih tinggi dari Yerusalem), ketika sekali lagi mereka melihat dari ketinggian  bait Allah yang indah itu, Petrus, Yakobus, Yohanes dan Andreas bertanya kepada Yesus: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi, dan apakah tandanya, kalau semuanya itu akan sampai kepada kesudahannya." (Mark.13:4).Tuhan Yesus menjawab pertanyaan para murid mengenai saat kehancuran bait Allah itu, sekaligus memanfaatkannya untuk menjelaskan mengenai akhir zaman. Dia berkata: perhatikan tanda-tanda!

1. Akan muncul mesias-mesias palsu. "Akan datang banyak orang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan mereka akan menyesatkan banyak orang" (ay. 6). Dengan kata lain, akan muncul orang-orang yang mengaku diri sebagai mesias/kristus.  Tentu saja klaim itu akan dibarengi dengan kemampuan mengadakan tanda-tanda dahsyat dan berbagai mukjizat. Tetapi mereka sesungguhnya adalah penyesat yang menjauhkan orang percaya dari ajaran yang benar dari Firman Tuhan. Mereka akan muncul dari zaman ke zaman.

2. Terjadi perang, gempa bumi, dan kelaparan. "Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan ada kelaparan" (ay. 8). Gereja mula-mula mengalami peperangan raja-raja Romawi dan bahkan menyaksikan dihancurkannya Bait Allah (70 M). Sekarang kita menyaksikan peperangan dan bencana yang jauh lebih hebat sedang terjadi di dunia. Akhir zaman sudah semakin dekat.

3. Terjadi penganiayaan orang percaya. "Kamu akan diserahkan kepada majelis agama dan kamu akan dipukul di rumah ibadat dan kamu akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja karena Aku…" (ay. 9).  Apa yang dikatakan oleh Yesus itu telah dialami sendiri oleh para rasul dan orang-orang percaya pada masa pemerintahan Romawi. Sekarang di sejumlah negara, orang Kristen sangat sering dianiaya. Perlakuan keras dan kejam terhadap gereja dan orang percaya semakin hebat di akhir zaman ini.Kitapun akan mengalami terus aniaya ini, bahkan juga bisa terjadi di Indonesia.

Di tengah kesukaran dan aniaya yang akan terjadi pada dunia dan menimpa gereja itu, Tuhan Yesus meninggalkan dua pesan penting yang harus kita, sebagai orang percaya lakukan:

Pertama: BERJAGA-JAGALAH! "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!" (ay. 5); "Tetapi kamu ini, hati-hatilah!" (ay. 9). Kata "waspadalah," dan "berhati-hatilah" adalah terjemahan dari kata yang sama: blepete (watch out). Dalam Markus 13, kata blepete diulang sampai lima kali, yaitu di ayat 2 (kaulihat), ayat 5 (waspadalah), ayat 9 (hati-hatilah), ayat 23 (hati-hatilah), dan ayat 33 (hati-hatilah). Artinya: penting! Yesus sedang sungguh-sungguh mengingatkan para murid agar senantiasa waspada terhadap penyesatan dan penganiayaan yang akan mereka alami sehingga tidak sampai membuat mereka berbalik dari imannya. Bagaimana caranya? Dengan bertekun dalam doa dan firman Tuhan.

Kedua: BERITAKANLAH INJIL, HIDUPLAH SEBAGAI SAKSI-NYA! "Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa" (ay. 10; bdk. "Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi" [Luk. 21:13]).  Yesus dengan jelas memberitahukan kita bahwa gereja akan menghadapi aniaya. Tetapi perhatikan nada positif tentang aniaya itu: “itu akan menjadi kesaksian bagi mereka; Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi."  Itu berarti bagi orang percaya penderitaan bukan suatu petaka, tetapi sebuah kesempatan untuk bersaksi!  Mengapa kita begitu bingung dengan diri sendiri? Mengapa tidak justru memusatkan diri untuk makin memuliakan Tuhan dalam pergumulan kita? Dalam kesukaran itu justru kita bisa menceritakan penyertaan dan kasih-Nya dalam hidup kita. Itu juga berarti konsentrasi kita adalah: "Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa."  Orang percaya tidak usah terlalu dibingungkan dengan penyesatan, perang, bencana alam, dan bahkan penganiayaan; yang terpenting adalah memberitakan Injil!  Hanya jika Injil sudah diberitakan kepada semua bangsa, Tuhan Yesus akan datang kembali. Kita memberitakan Injil bukan untuk menjadikan seluruh dunia Kristen, tetapi supaya semua orang mengenal Kasih Tuhan dan supaya Tuhan Yesus segera datang.

Akhirnya Tuhan Yesus berkata: "Orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat!" (ay. 13). Lukas menambahkan: "Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu"(Luk.21:19). Kepada setiap kita yang berjuang untuk menjadi saksi bagi Injil, Tuhan berjanji bahwa Dia akan menyertai dan menuntun (ay. 11). Dia akan memelihara (Luk.21:19). Dia akan menyediakan hidup yang kekal di sorga (ay. 13, Luk. 21:19). PERCAYAKAH SAUDARA?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar