MENJADI
SAKSI BAGI INJIL
(Markus 13:5-13, Lukas 21:5-19)
Ringkasan Khotbah Pdt. Tikijo Hardjowono - Minggu, 08
September 2013
Ketika
Yesus ke Yerusalem untuk merayakan paskah yang terakhir, di mana Dia akan
disalib dan menjadi domba paskah yang menanggung dosa isi dunia, Dia mengajar
di bait Allah. Ketika Yesus keluar dari Bait Allah, seorang murid-Nya berkata
kepada-Nya: "Guru, lihatlah betapa kokohnya batu-batu itu dan betapa
megahnya gedung-gedung itu!" (Luk 21:5, “. . . dihiasi dengan batu yang
indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan”). Lalu Yesus berkata
kepadanya: "Kaulihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batu pun
akan dibiarkan terletak di atas batu yg lain, semuanya akan diruntuhkan."
Komentar
itu mengagetkan semua murid-Nya. Itulah sebabnya, sesampainya di bukit Zaitun
(yang + 70 meter lebih tinggi dari Yerusalem), ketika sekali lagi mereka
melihat dari ketinggian bait Allah yang
indah itu, Petrus, Yakobus, Yohanes dan Andreas bertanya kepada Yesus:
"Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi, dan apakah
tandanya, kalau semuanya itu akan sampai kepada kesudahannya."
(Mark.13:4).Tuhan Yesus menjawab pertanyaan para murid mengenai saat kehancuran
bait Allah itu, sekaligus memanfaatkannya untuk menjelaskan mengenai akhir
zaman. Dia berkata: perhatikan tanda-tanda!
1. Akan muncul mesias-mesias palsu. "Akan datang banyak orang dengan memakai nama-Ku
dan berkata: Akulah Dia, dan mereka akan menyesatkan banyak orang" (ay.
6). Dengan kata lain, akan muncul orang-orang yang mengaku diri sebagai
mesias/kristus. Tentu saja klaim itu
akan dibarengi dengan kemampuan mengadakan tanda-tanda dahsyat dan berbagai
mukjizat. Tetapi mereka sesungguhnya adalah penyesat yang menjauhkan orang
percaya dari ajaran yang benar dari Firman Tuhan. Mereka akan muncul dari zaman
ke zaman.
2.
Terjadi perang, gempa bumi, dan
kelaparan. "Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa dan
kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan
ada kelaparan" (ay. 8). Gereja mula-mula mengalami peperangan raja-raja
Romawi dan bahkan menyaksikan dihancurkannya Bait Allah (70 M). Sekarang kita
menyaksikan peperangan dan bencana yang jauh lebih hebat sedang terjadi di
dunia. Akhir zaman sudah semakin dekat.
3.
Terjadi penganiayaan orang percaya.
"Kamu akan diserahkan kepada majelis agama dan kamu akan dipukul di rumah
ibadat dan kamu akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja karena
Aku…" (ay. 9). Apa yang dikatakan
oleh Yesus itu telah dialami sendiri oleh para rasul dan orang-orang percaya
pada masa pemerintahan Romawi. Sekarang di sejumlah negara, orang Kristen sangat
sering dianiaya. Perlakuan keras dan kejam terhadap gereja dan orang percaya
semakin hebat di akhir zaman ini.Kitapun akan mengalami terus aniaya ini,
bahkan juga bisa terjadi di Indonesia.
Di
tengah kesukaran dan aniaya yang akan terjadi pada dunia dan menimpa gereja
itu, Tuhan Yesus meninggalkan dua pesan penting yang harus kita, sebagai orang
percaya lakukan:
Pertama: BERJAGA-JAGALAH! "Waspadalah supaya jangan
ada orang yang menyesatkan kamu!" (ay. 5); "Tetapi kamu ini,
hati-hatilah!" (ay. 9). Kata "waspadalah," dan
"berhati-hatilah" adalah terjemahan dari kata yang sama: blepete
(watch out). Dalam Markus 13, kata blepete diulang sampai lima
kali, yaitu di ayat 2 (kaulihat), ayat 5 (waspadalah), ayat 9 (hati-hatilah),
ayat 23 (hati-hatilah), dan ayat 33 (hati-hatilah). Artinya: penting! Yesus sedang
sungguh-sungguh mengingatkan para murid agar senantiasa waspada terhadap
penyesatan dan penganiayaan yang akan mereka alami sehingga tidak sampai
membuat mereka berbalik dari imannya. Bagaimana caranya? Dengan bertekun dalam
doa dan firman Tuhan.
Kedua: BERITAKANLAH INJIL, HIDUPLAH SEBAGAI SAKSI-NYA!
"Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa" (ay. 10;
bdk. "Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi"
[Luk. 21:13]). Yesus dengan jelas
memberitahukan kita bahwa gereja akan menghadapi aniaya. Tetapi perhatikan nada
positif tentang aniaya itu: “itu akan menjadi kesaksian bagi mereka; Hal
itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi." Itu berarti bagi orang percaya penderitaan
bukan suatu petaka, tetapi sebuah kesempatan untuk bersaksi! Mengapa kita begitu bingung dengan diri
sendiri? Mengapa tidak justru memusatkan diri untuk makin memuliakan Tuhan
dalam pergumulan kita? Dalam kesukaran itu justru kita bisa menceritakan penyertaan
dan kasih-Nya dalam hidup kita. Itu juga berarti konsentrasi kita
adalah: "Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa." Orang percaya tidak usah terlalu dibingungkan
dengan penyesatan, perang, bencana alam, dan bahkan penganiayaan; yang
terpenting adalah memberitakan Injil!
Hanya jika Injil sudah diberitakan kepada semua bangsa, Tuhan Yesus akan
datang kembali. Kita memberitakan Injil bukan untuk menjadikan seluruh dunia
Kristen, tetapi supaya semua orang mengenal Kasih Tuhan dan supaya Tuhan Yesus
segera datang.
Akhirnya
Tuhan Yesus berkata: "Orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan
selamat!" (ay. 13). Lukas menambahkan: "Tetapi tidak sehelai pun dari
rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh
hidupmu"(Luk.21:19). Kepada setiap kita yang berjuang untuk menjadi saksi
bagi Injil, Tuhan berjanji bahwa Dia akan menyertai dan menuntun (ay. 11). Dia
akan memelihara (Luk.21:19). Dia akan menyediakan hidup yang kekal di sorga
(ay. 13, Luk. 21:19). PERCAYAKAH SAUDARA?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar