ALAMAT GEREJA

Jl. Semeru 30 | Jl. Arif Margono 18
Telp. (0341) 366099 | (0341) 361949 | Fax. (0341) 325597
Email: gkkkmalang@yahoo.com | Admin blog: gielmanogi@gmail.com


Sabtu, 05 Oktober 2013

Ringkasan Khotbah - PENJALA MANUSIA - Minggu 29 September 2013

PENJALA MANUSIA
(Markus 1:16-20; 2 Timotius 1:7-10)
Ringkasan Khotbah Pdt. Gindo Manogi - Minggu, 29 September 2013


Sesungguhnya, panggilan untuk memberitakan Injil telah disadari oleh anak-anak Tuhan. Akan tetapi, tetap saja banyak anak-anak Tuhan yang tidak melaksanakannya. Bisa ada banyak faktor penyebab, misalnya ketakutan, kebencian, kemarahan, dsb. Jika demikian, apakah kita harus berhenti untuk memberitakan Injil? Tentu tidak, karena ini merupakan panggilan Allah yang agung untuk setiap orang percaya.
Tuhan memanggil semua umat-Nya untuk memberitakan Injil tanpa memandang profesi, status sosial, ekonomi, dsb., juga bukan hanya satu-dua orang atau satu-dua kelompok orang. Dari sini kita bisa melihat bahwa panggilan Allah ini tidak pernah bergantung pada satu orang atau satu jenis/kelompok orang tapi pada diri Allah sendiri. Ia bisa memakai  siapa saja. Misi adalah kisah tentang Allah dan anugerah-Nya bagi manusia berdosa.
Dalam Markus 1:16-20, kita melihat panggilan Allah bagi para murid, "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."

"KAMU" - Siapakah yang akan dijadikan penjala manusia?
Siapakah "kamu" yang dimaksud oleh Tuhan Yesus? Dalam perikop ini, kata "kamu" menunjuk pada Simon Petrus, Andreas, Yohanes dan Yakobus. Siapakah mereka?
a. Kamu adalah "seorang berdosa." Mengapa Allah memakai orang-orang yang berdosa? Karena Allah ingin menunjukkan pada dunia bahwa ada kasih dan kemurahan Allah yang besar yang sanggup untuk menyelamatkan dan mengubahkan manusia yang berdosa. Dengan demikian, orang-orang yang belum diselamatkan bisa datang pada Yesus dan diselamatkan juga. 
b. Kamu adalah "seorang nelayan."  Mengapa Tuhan Yesus memanggil nelayan? Bukankah di Bait Allah ada imam besar dan imam-imam. Begitu juga, ada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat? Allah tidak ingin para pelayannya bekerja berdasarkan kebanggaan diri, prestise diri, popularitas diri, kedudukan, dsb. Ia ingin semua pelayannya menyadari bahwa semuanya ini bukan tentang kita, tapi tentang hati Tuhan buat kita semua. Sekali lagi, bukan berarti Allah tidak bisa memakai orang yang memiliki kemampuan yang hebat. Ia bisa pakai. Tapi, yang Ia kehendaki adalah hati yang menyadari keberdosaan di hadapan Tuhan dan kebergantungan pada anugerah Tuhan.

"PENJALA MANUSIA" -  Manusia yang menjadi fokusnya.
Apakah perbedaan antara penjalan ikan dengan penjalan manusia? Penjala ikan: menangkap yang hidup supaya mati, tapi penjala manusia: menangkap yang mati supaya hidup. Jadi, ini adalah panggilan yang besar dan agung, yakni membawa manusia yang mati di dalam dosa supaya beroleh hidup yang kekal di dalam Allah.
Salah satu tempat yang paling efektif untuk kita menjadi penjala manusia adalah keluarga. Banyak orang yang mengenal Tuhan melalui keluarga. Karena itu, jadilah saksi di dalam keluarga (lih. Ulangan 6:4-9).
Akan tetapi, ketika melayani manusia, ternyata itu tidaklah gampang. Banyak kesukaran yang dihadapi. Kita membutuhkan kasih Allah yang lebih besar lagi. Memang kita tidak dapat mengubah hati manusia. Namun, kita dipanggil untuk melayaninya. Selain itu, manusia itu pun kompleks. Karena itu, ketika kita melayani, maka kita perlu memperhatikan manusia secara holistik: tubuh, roh dan jiwa. Karena itu, kita pun perlu melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial. Wess Staford menyatakan, "Perbuatan baik berbicara lebih keras daripada yang dapat dilakukan oleh kata-kata. Kebutuhan-kebutuhan fisik telah membuka pintu bagi kebutuhan spiritual. Penderitaan telah menjadi pendahuluan dari berkat." Materi itu bukanlah sasarannya. Materi itu hanyalah jembatan untuk membuka hati mereka.

"KUJADIKAN" - Tuhan mengubahkan.
Kata "Kujadikan" menyatakan bahwa Allah mengubah hidup kita: dari seorang yang hidup untuk diri sendiri, menjadi orang yang hidup untuk Allah; dari seorang yang egois menjadi orang yang berbelas kasihan. Hal itu yang terlihat dalam komitmen jemaat GKKK Malang dalam mendukung pelayanan misi di gereja kita. Segala sesuatu yang kita persembahkan kepada Tuhan telah menghasilkan buah: ada jiwa-jiwa yang dimenangkan, ada mahasiswa-mahasiswa yang telah kita dukung dan mereka telah menjangkau banyak jiwa, dsb. Persembahan yang kita berikan dapat kita hitung, namun dampaknya tidak pernah dapat kita duga.
Selain itu, Tuhan pun menolong kita agar kita memberitakan Injil dengan cara-cara yang baik pula. Salah satunya adalah melalui persahabatan yang tulus dengan orang-orang yang sedang kita layani. Meskipun kita sudah membangun persahabatan yang baik, bukan berarti kita akan dengan lancar menyampaikan Injil. Karena itu, hendaklah kita berdoa kepada Allah agar kita diberikan hikmat dan keberanian dalam menyampaikannya. Kiranya kita menjadi saksi-Nya yang setia setiap waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar