ALAMAT GEREJA

Jl. Semeru 30 | Jl. Arif Margono 18
Telp. (0341) 366099 | (0341) 361949 | Fax. (0341) 325597
Email: gkkkmalang@yahoo.com | Admin blog: gielmanogi@gmail.com


Sabtu, 12 Oktober 2013

Ringkasan Khotbah - Sola Gracia - Pdt. Tikijo Hardjowono - Minggu, 06 Oktober 2013

SOLA GRACIA
(Kisah Para Rasul  9 : 1 - 22)

Ringkasan Khotbah Pdt. Tikijo Hardjowono - Minggu, 06 Oktober 2013

Oktober adalah bulan REFORMASI. Tema bulan REFORMASI kita kali ini adalah: "REFORMASI GEREJA dan TRANSFORMASI HIDUP"  Kebenaran yang diperjuangkan para reformator: Sola Gracia, Sola Scriptura dan Sola Fide itu hendaknya bukan hanya kita kenali, tetapi mengubah hidup saudara dan saya untuk semakin menuhankan Kristus.
Minggu pertama ini tema kita SOLA GRACIA: ANUGERAH Yang MENGUBAH, saya ingin mengajak saudara hari belajar tentang pertobatan Paulus.

Siapakah Paulus?
Alkitab mencatat bahwa Paulus adalah seorang Yahudi, Suku Benyamin, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di Yerusalem. Dia belajar hukum Taurat di bawah didikan Gamaliel. Paulus kemudian menjadi seorang Farisi (kelompok yang secara ketat mentaati hukum Taurat) dan bahkan mungkin menjadi anggota Sanhedrin (Majelis Hukum Agama Yahudi, cf. Kis. 26:10). Sebelum bertobat dia adalah seorang yang "giat" bagi TUHAN: di menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan (yang dianggapnya sesat) sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara (Kis.22:4)
Pertobatan Paulus terjadi sekitar tahun 30M. Ketika ia bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus di dekat kota Damsyik. Paulus sedang mengejar orang-orang Kristen untuk menangkap mereka ke kota itu, ketika Tuhan Yesus menampakkan dirinya di jalan dalam cahaya yang terang dan memanggil Paulus untuk bertobat dan menjadi utusannya (Kis.9:3-6).
Peristiwa itu menjadi titik balik hidup Paulus; dari seorang penganiaya orang Kristen menjadi pemberita Injil dan pembela Iman Kristen. Peristiwa itu melekat sangat erat dalam hati dan pikiran Paulus, sehingga ia menceritakannya berkali-kali dalam surat dan kesaksiannya. Dia meceritakan betapa besar Augerah Tuhan yang mengubahkan hidupnya.
Lukas mencatat dalam Kisah Para Rasul bahwa Paulus menceritakan lagi kisah pertobatannya itu kepada bangsanya: orang-orang Yahudi di Yerusalem dalam kunjungannya yang terakhir ke sana (± th 57/58 M, Kis.22). Dan sekali lagi dalam kesaksiannya kepada Agripa dan Festus: para penguasa Romawi di Kaisarea ketika ia dipenjara sementara menunggu banding kepada kaisar di Roma (± 58/59M, Kis.26).
Dia juga menyinggungnya dalam suratnya kepada jemaat Galatia (± 48M) yang ditulisnya di Anthiokia (Gal.5:11-17), dan sekali lagi dalam suratnya yang pertama pada jemaat Korintus (1Kor.15:3-10) yang ditulisnya di Efesus (± 55M).
Dalam semua kesaksian dan suratnya itu nyatalah bahwa bagi Paulus:

1. Pertemuan pribadi dengan KRISTUS adalah moment terpenting dalam hidupnya: Keselamatan dan Panggilan adalah ANUGERAH ALLAH. Itu mengubah semua konsep pikirannya. Dia menyadari bukan dia yang menemukan Tuhan, tetapi Tuhanlah yang menemukannya! Bahkan ketika ia menganiaya Tuhan, Tuhan datang mengasihi, mengampuni dan memanggilnya menjadi hamba-Nya. Itulah hakekat iman Kristen, bukan kita mengasihi Tuhan tetapi DIA mengasihi kita.

2. Sangat jelas bahwa: ANUGERAH itu diterimanya untuk sebuah TUJUAN: MENJADI BERKAT, Membawa INJIL KESELAMATAN bagi semua bangsa. Itu mengubah seluruh perjalanan hidupnya, dia menemukan arah/tujuan hidup yang dikehendaki Tuhan baginya.
Tujuan hidup orang percaya: menjadi garam dan terang dunia! Bukan hanya mempunyai kedudukan, kepandaian dan kaya-raya! Keberhasilan kita adalah jikalau maksud Tuhan terlaksana dalam hidup kita.
Semua yang terjadi dalam hidup kita: baik-buruk, susah-senang, berhasil-gagal dalam terang ANUGERAH ini adalah untuk kebaikan kita. Melaluinya kita dibentuk menjadi serupa dengan gambar ANAKNYA, menjadi berkat bagi dunia!

3. ANUGERAH itu SANGAT BESAR. Dia terus menerus mengingatnya, dia terus menerus merasakannya, "Anugerah itu terus menerus bekerja didalam aku" Tekad Paulus: Kasih Karunia itu TIDAK AKAN SIA-SIA!
Menurut tradisi Paulus mengakhiri hidupnya dengan dibunuh dengan dipenggal di Roma oleh kaisar Nero pada pertengahan tahun 60-an. Dia menyerahkan separuh hidupnya bagi ANUGERAH yang MENGUBAH HIDUPNYA itu. Dia mati sebagai orang yang tidak menyia-nyiakan ANUGERAH TUHAN dalam hidupnya. Dia mati dengan sukacita.


Kalau saudara dan saya mati hari ini bersukacitakah saudara? Atau kita mati sebagai seoarang yang menyia-nyiakan Anugerah Keselamatan yang sudah kita terima dalam Kristus ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar