ALAMAT GEREJA

Jl. Semeru 30 | Jl. Arif Margono 18
Telp. (0341) 366099 | (0341) 361949 | Fax. (0341) 325597
Email: gkkkmalang@yahoo.com | Admin blog: gielmanogi@gmail.com


Sabtu, 19 Oktober 2013

Ringkasan Khotbah - Sola Scriptura- Pdt. Titus Liem - Minggu, 13 Oktober 2013

SOLA SCRIPTURA
2 Timotius 3:10-17
Ringkasan Khotbah Pdt. Titus Liem - Minggu, 13 Oktober 2013


Pendahuluan:
Sepanjang  bulan Oktober, gereja kita memperingati hari Reformasi. Hari Reformasi mengingatkan orang Kristen tentang peristiwa dimana Bapak Martin Luther mereformasi gereja dengan menempelkan 95 tesis atau dalil di depan pintu gereja Wittenberg, Jerman pada tanggal 31 Oktober 1517. Hal tersebut terjadi karena pada saat itu banyaknya penyimpangan praktek hidup yang tidak sesuai dengan Alkitab. Melihat kenyataan seperti itu maka bagi Bapak Marthin Luther merasa sangat penting sekali untuk mengembalikan hidup yang berdasarkan Firman Allah. "Sola Scriptura" adalah salah satu dari semangat reformasi yang dikumandangan pada saat ia melawan ketidakberesan dalam tubuh gereja. Semangat Bapak Marthin Luther mereformasi gereja bukan semangat memecah belah gereja atau mendirikan gereja baru, tetapi dia memiliki keinginan agar gereja Tuhan kembali kepada Alkitab sebagai satu-satunya dasar kebenaran. Dalam rangka memperingati hari Reformasi, tema kita hari ini berkaitan dengan Alkitab yang kita miliki. Berbicara tentang Alkitab, minimal ada 2 fakta yang ada di sekitar kita:
1. Tentang "kepemilikan" Alkitab:
Hari ini banyak orang Kristen yang memiliki Alkitab dengan berbagai macam versi, bahasa, bentuk dan ukuran namun sayang banyak orang Kristen menjadikan Alkitab hanya sekedar koleksi buku yang "berharga" atau buku "kenang-kenangan" pada waktu Baptisan atau pernikahan. Pada kenyataannya seperti itulah "nasib" sebagian besar Alkitab  orang Kristen.
2. Tentang membaca Alkitab:
Banyak orang yang membaca Alkitab hanya untuk memuaskan rasa ingin tahu, memperbanyak pengetahuan, sekedar Kewajiban atau tanggung jawab dalam pelayanan dan yang lebih parah yaitu pengganti obat tidur (membaca Alkitab supaya bisa tidur).

Berkenaan dengan tema hari ini kita telah membaca Firman Tuhan dari Surat 2 Timotius 3. Bagian ini di tulis oleh Rasul Paulus ketika berada di dalam penjara dan menjelang akhir hidupnya. Rasul Paulus memberi pesan-pesan penting kepada anak rohaninya, Timotius tentang pentingnya Kitab Suci dalam kehidupan Timotius dan setiap orang percaya.  Di dalam surat 2 Timotius 3, ayat 1-9 Paulus berbicara tentang orang-orang yang hidup di zaman akhir yang jahat dan bobrok secara moral. Mereka hidup mengikuti kecenderungan hati mereka (mencintai diri sendri, uang dan kesenangan). Selain itu Timotius juga harus menghadapi para pengajar palsu yang hanya mencari keuntungan untuk dirinya sendiri dan menyesatkan banyak orang.
Sementara itu, Paulus berharap anak rohaninya dan orang-orang percaya untuk memiliki hidup yang berbeda dengan mereka. Ayat 2-5 dikatakan" sebab orang-orang akan mencitai dirinya sendiri….mereka akan berbuat ini dan itu". "Tetapi engkau, Timotius, engkau berbeda dengan mereka. Engkau mengikuti aku, ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku". Dalam ayat 14, Paulus memberikan perintah kepada Timotius "hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran" artinya "terus-menerus berpegang…". Berpegang pengajaran Firman Tuhan yang diterimanya sejak kecil, oleh Nenek Lois dan ibunya Eunike (2 Tim. 1:5; 2 Tim. 3:15) dan pengajaran dari Paulus (ayat 10). Mempelajari Alkitab bukanlah sekali untuk selamanya, tetapi harus terus menerus . Pembelajaran ini pada akhirnya akan membawa kepada keselamatan yang sempurna melalui iman kepada Yesus Kristus (ayat 15). Mengapa mempelajari dan berpegang kepada kebenaran Firman Tuhan secara terus-menerus itu sangat penting sekali?  Dalam bagian yang telah kita baca tadi, khususnya di ayat 15-17, Paulus menekankan ada dua kebenaran dasar yang penting tentang Alkitab:

I.  Berkenaan Dengan Asalnya: Darimana Datangnya Alkitab?
II. Berkenaan Dengan Tujuannya: Untuk Apa Alkitab Diberikan oleh Allah?


Penjelasan:
I. Berkenaan Dengan Asalnya: Darimana Datangnya Alkitab?
Alkitab yang sekarang ada ditangan kita ini, bukan diturunkan atau dijatuhkan dari Surga lalu diperbanyak atau dicetak oleh lembaga Alkitab.
"Kitab Suci diilhamkan oleh Allah (ayat 16)
Di dalam Ayat 16, Paulus mengatakan "...segala tulisan diilhamkan Allah" (theopneustos dalam bahasa Yunani) yang diterjemahkan dengan kata "dinafaskan Allah." Alkitab itu diberikan melalui ilham Allah sebagaimana Rohkudus bekerja di dalam orang-orang yang dipilih, menyatakan kepada mereka pikiran Allah dan memampukan mereka untuk menggunakan kata-kata yang tepat untuk mengkomunikasikan kebenaran Allah tanpa kesalahan. Pengilhaman ini tidak berarti bahwa Allah mendiktekan setiap kata dalam Alkitab. Pengilhaman berarti Allah menjaga setiap penulis sedemikian rupa sehingga mereka tidak salah. Alkitab kita ini kira-kira di tulis oleh 40 penulis yang hidup di negeri yang berbeda, pekerjaan yang berbeda, mempunyai latar belakang dan pendidikan yang berbeda dan hidup di kurun waktu yang berbeda yaitu sepanjang 15 abad, dan dari hampir seluruh aspek kehidupan namun dapat menjadi satu kesatuan. Kesatuan dan kontinuitas tulisan-tulisan Alkitab mengindikasikan bahwa Alkitab memang ditulis oleh tangan manusia yang berbeda-beda, zaman dan rentang waktu yang panjang, tetapi "Penulis-"nya hanya satu yaitu Allah sendiri. Sungguh Allkitab itu adalah Firman Allah.


II. Berkenaan Dengan Tujuannya: Untuk Apa Alkitab Diberikan oleh Allah?
1. Alkitab Menuntun Kita Kepada Keselamatan (Ayat 15)
Alkitab pada hakekanya adalah pedoman untuk keselamatan. Tujuan Alkitab yang paling utama adalah untuk mengajarkan fakta-fakta penyelamatan yang dinyatakan oleh Allah, yang mustahil dapat ditemukan diluar Alkitab. Seluruh isi Alkitab memaparkan rencana penyelamatan ilahi itu, mulai penciptaan manusia sampai Kedatangan Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, yang mati di salib untuk menanggung dosa manusia, dibangkitkan dari antara orang mati, naik ke sorga dan mengutus Roh Kudus untuk menginsafkan akan dosa dan membawa mereka kembali kepada Tuhan sebagai orang-orang yang telah ditebus dan diselamatkan. Tentang semua ini tidak satupun dapat kita ketahui di luar penyataan Alkitab.

2. Alkitab Membentuk Hidup Kita (Ayat 16):
a. Alkitab Bermanfaat Untuk Mengajar
Kata "mengajar" (didaskalia)   berkaitan dengan doktrin atau pengajaran atau asas yang mendasar. Pengajaran ini lebih mengarah pada hubungan antara manusia dengan Allah, serta pengenalan akan Allah yang harus dimiliki manusia.

b. Alkitab Bermanfaat Untuk Menyatakan Kesalahan
"Menyatakan kesalahan" (elegwos)   bukan berarti bahwa kitab suci bermanfaat untuk mencari-cari kesalahan, tetapi bermanfaat untuk meyakinkan orang mengenai kekeliruan langkahnya dan untuk menunjukkan kepadanya apa yang benar. Menyatakan kesalahan seseorang dimana orang itu sendiri tidak tahu bahwa ia salah. Orang tidak akan mengerti tindakannya salah, jika tidak ada yang mengatakan tindakannya itu salah. Sebagai contoh yaitu Daud (2 Samuel 12:7). Daud sebenarnya sudah melakukan kesalahan karena mengambil istri orang, tetapi Daud tidak merasa bersalah sampai pada akhirnya nabi Natan memperingatkan Daud.

c. Alkitab Bermanfaat Untuk Memperbaiki Kelakuan
"Memperbaiki kelakuan" (epanorthosin) berkaitan dengan "pemulihan seseorang kepada posisi yang tepat". Alkitab tidak hanya menujukkan kesalahan manusia, tetapi juga membawa manusia itu kembali pada jalan kebenaran sesuai dengan kebenaran Alkitab. Sebagai contoh: Yunus 3:1-10 "Yunus kembali ke Ninewe untuk melayani Tuhan."

d. Alkitab Bermanfaat Untuk Mendidik Dalam Kebenaran
Mendidik orang dalam kebenaran (paideia)  arti aslinya "mendidik anak." Ibaratnya seperti mendidik anak menuju arah kebenaran, demikian pula  orang-orang Kristen perlu dididik dan diarahkan menuju dan dalam kebenaran termasuk batin dan tingkah laku melalui kebenaran Alkitab.

3. Alkitab Melengkapi Kita Untuk Setiap Perbuatan Baik (Ayat 17)
Mempelajari Alkitab bukanlah untuk diri sendiri, bukan hanya untuk kebaikan hati sendiri, tetapi mempelajari Alkitab agar kita berguna bagi Allah dan orang lain. Dengan kata lain, jika kita membaca Alkitab setiap hari, lalu merenungkan serta melakukannya, maka kita akan menuju kedewasaan rohani dalam pikiran, perkataan serta perbuatan kita. Bapak RC. Sproul pernah berkata: orang Kristen yang tidak rajin terlibat dalam studi atau pembelajaran Alkitab yang serius, sebenarnya mereka sungguh-sungguh belum memadahi untuk dipakai sebagai murid Kristus.
Jika demikian, berapa harga yang harus dibayar ?
Banyak orang berani membayar "harga" untuk membuat mereka lebih cantik dan lebih tampan dengan memborong alat-alat kebugaran, membeli alat-alat kosmetik, keluar masuk salon kecantikan, dan berolah raga secara teratur. Banyak orang bisa meluangkan waktu berjam-jam hanya untuk menonton TV, melihat film-film kesayangan, atau melakukan hobi, membaca koran atau majalah dan bersendagurau tetapi bagaimana dengan "membaca Alkitab"? Bila untuk hal-hal yang sementara saja kita berani membayar harga mahal, bagaimana dengan hal-hal yang bersifat kekal?

Marilah mulai hari ini kita:
1. Menghormati Alkitab Sebagai Firman Allah
Jika kita menyadari bahwa Alkitab itu adalah Firman Allah dan di dalam Alkitab inilah kita tahu isi hati Allah, maka seharusnya kita menghormatinya. 

2. Membaca Alkitab Untuk Mengerti Isi Hati Allah
Alkitab merupakan ungkapan isi hati Allah yang wajib kita baca karena di dalam-Nya kita menemukan kehendak-Nya bagi kita. Hal ini nampaknya sederhana namun akan memberikan perubahan yang besar dalam hidup saudara. Namun pada kenyataannya, sebagian besar orang Kristen belum pernah satu kalipun membaca seluruh Alkitab dalam hidup mereka. Jelaslah, hal itu sepenuhnya kembali pada persoalan disiplin dan motivasi.

3. Menjadikan Alkitab Sebagai Otoritas Tertinggi Dalam Kehidupan Dan Pertumbuhan Iman Kita
Apa akibatnya jika orang Kristen jauh dari Firman Tuhan? Yang paling nyata adalah: munculnya orang-orang Kristen yang tidak memahami Kekristenannya. Bukan saja dangkal dalam soal doktrin atau hal-hal rohani, namun juga dalam kelakuannya. Semakin banyak orang Kristen yang cara hidupnya tidak berbeda dengan mereka yang tidak mengenal Kristus, bahkan di dalam menyelesaikan masalah apa saja orang Kristen cenderung memilih cara-cara yang tidak sesuai dengan Iman Kristen.  Yang penting sekarang bagi kita, adalah Apakah semangat reformasi itu masih melekat dalam hidup kita? Apakah saudara menghargai Alkitab? Apakah saudara rajin membaca dan mempelajarinya. Kalau kita menyadari pengorbanan Kristus yang begitu besar maka saudara akan rela membayar harga itu dan melakukannya bagi kemuliaan nama Tuhan. Amin!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar