SOLA
SCRIPTURA
2 Timotius 3:10-17
Ringkasan
Khotbah Pdt. Titus Liem - Minggu, 13 Oktober 2013
Pendahuluan:
Sepanjang bulan
Oktober, gereja kita memperingati hari Reformasi. Hari Reformasi mengingatkan
orang Kristen tentang peristiwa dimana Bapak Martin Luther mereformasi gereja
dengan menempelkan 95 tesis atau dalil di depan pintu gereja Wittenberg, Jerman
pada tanggal 31 Oktober 1517. Hal tersebut terjadi karena pada saat itu
banyaknya penyimpangan praktek hidup yang tidak sesuai dengan Alkitab. Melihat
kenyataan seperti itu maka bagi Bapak Marthin Luther merasa sangat penting
sekali untuk mengembalikan hidup yang berdasarkan Firman Allah. "Sola
Scriptura" adalah salah satu dari semangat reformasi yang dikumandangan
pada saat ia melawan ketidakberesan dalam tubuh gereja. Semangat Bapak Marthin
Luther mereformasi gereja bukan semangat memecah belah gereja atau mendirikan
gereja baru, tetapi dia memiliki keinginan agar gereja Tuhan kembali kepada
Alkitab sebagai satu-satunya dasar kebenaran. Dalam rangka memperingati hari
Reformasi, tema kita hari ini berkaitan dengan Alkitab yang kita miliki.
Berbicara tentang Alkitab, minimal ada 2 fakta yang ada di sekitar kita:
1. Tentang "kepemilikan" Alkitab:
Hari ini banyak orang Kristen yang memiliki Alkitab
dengan berbagai macam versi, bahasa, bentuk dan ukuran namun sayang banyak
orang Kristen menjadikan Alkitab hanya sekedar koleksi buku yang
"berharga" atau buku "kenang-kenangan" pada waktu Baptisan
atau pernikahan. Pada kenyataannya seperti itulah "nasib" sebagian
besar Alkitab orang Kristen.
2. Tentang membaca Alkitab:
Banyak orang yang membaca Alkitab hanya untuk memuaskan
rasa ingin tahu, memperbanyak pengetahuan, sekedar Kewajiban atau tanggung
jawab dalam pelayanan dan yang lebih parah yaitu pengganti obat tidur (membaca
Alkitab supaya bisa tidur).
Berkenaan dengan tema hari ini kita telah membaca Firman
Tuhan dari Surat 2 Timotius 3. Bagian ini di tulis oleh Rasul Paulus ketika
berada di dalam penjara dan menjelang akhir hidupnya. Rasul Paulus memberi
pesan-pesan penting kepada anak rohaninya, Timotius tentang pentingnya Kitab
Suci dalam kehidupan Timotius dan setiap orang percaya. Di dalam surat 2 Timotius 3, ayat 1-9 Paulus
berbicara tentang orang-orang yang hidup di zaman akhir yang jahat dan bobrok
secara moral. Mereka hidup mengikuti kecenderungan hati mereka (mencintai diri
sendri, uang dan kesenangan). Selain itu Timotius juga harus menghadapi para
pengajar palsu yang hanya mencari keuntungan untuk dirinya sendiri dan
menyesatkan banyak orang.
Sementara itu, Paulus berharap anak rohaninya dan
orang-orang percaya untuk memiliki hidup yang berbeda dengan mereka. Ayat 2-5
dikatakan" sebab orang-orang akan mencitai dirinya sendiri….mereka akan
berbuat ini dan itu". "Tetapi engkau, Timotius, engkau berbeda dengan
mereka. Engkau mengikuti aku, ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku,
kesabaranku, kasihku dan ketekunanku". Dalam ayat 14, Paulus memberikan
perintah kepada Timotius "hendaklah engkau tetap berpegang pada
kebenaran" artinya "terus-menerus berpegang…". Berpegang
pengajaran Firman Tuhan yang diterimanya sejak kecil, oleh Nenek Lois dan
ibunya Eunike (2 Tim. 1:5; 2 Tim. 3:15) dan pengajaran dari Paulus (ayat 10).
Mempelajari Alkitab bukanlah sekali untuk selamanya, tetapi harus terus menerus
. Pembelajaran ini pada akhirnya akan membawa kepada keselamatan yang sempurna
melalui iman kepada Yesus Kristus (ayat 15). Mengapa mempelajari dan berpegang
kepada kebenaran Firman Tuhan secara terus-menerus itu sangat penting
sekali? Dalam bagian yang telah kita
baca tadi, khususnya di ayat 15-17, Paulus menekankan ada dua kebenaran dasar
yang penting tentang Alkitab:
I. Berkenaan Dengan Asalnya: Darimana Datangnya Alkitab?
II. Berkenaan Dengan Tujuannya: Untuk Apa Alkitab Diberikan
oleh Allah?
Penjelasan:
I. Berkenaan
Dengan Asalnya: Darimana Datangnya Alkitab?
Alkitab yang sekarang ada ditangan kita ini, bukan
diturunkan atau dijatuhkan dari Surga lalu diperbanyak atau dicetak oleh
lembaga Alkitab.
"Kitab Suci diilhamkan oleh Allah (ayat 16)
Di dalam Ayat 16, Paulus mengatakan "...segala
tulisan diilhamkan Allah" (theopneustos dalam bahasa Yunani) yang
diterjemahkan dengan kata "dinafaskan Allah." Alkitab itu diberikan
melalui ilham Allah sebagaimana Rohkudus bekerja di dalam orang-orang yang
dipilih, menyatakan kepada mereka pikiran Allah dan memampukan mereka untuk
menggunakan kata-kata yang tepat untuk mengkomunikasikan kebenaran Allah tanpa
kesalahan. Pengilhaman ini tidak berarti bahwa Allah mendiktekan setiap kata
dalam Alkitab. Pengilhaman berarti Allah menjaga setiap penulis sedemikian rupa
sehingga mereka tidak salah. Alkitab kita ini kira-kira di tulis oleh 40
penulis yang hidup di negeri yang berbeda, pekerjaan yang berbeda, mempunyai
latar belakang dan pendidikan yang berbeda dan hidup di kurun waktu yang
berbeda yaitu sepanjang 15 abad, dan dari hampir seluruh aspek kehidupan namun
dapat menjadi satu kesatuan. Kesatuan dan kontinuitas tulisan-tulisan Alkitab
mengindikasikan bahwa Alkitab memang ditulis oleh tangan manusia yang
berbeda-beda, zaman dan rentang waktu yang panjang, tetapi
"Penulis-"nya hanya satu yaitu Allah sendiri. Sungguh Allkitab itu
adalah Firman Allah.
II. Berkenaan
Dengan Tujuannya: Untuk Apa Alkitab Diberikan oleh Allah?
1. Alkitab Menuntun Kita Kepada Keselamatan (Ayat 15)
Alkitab pada hakekanya adalah pedoman untuk keselamatan.
Tujuan Alkitab yang paling utama adalah untuk mengajarkan fakta-fakta
penyelamatan yang dinyatakan oleh Allah, yang mustahil dapat ditemukan diluar
Alkitab. Seluruh isi Alkitab memaparkan rencana penyelamatan ilahi itu, mulai
penciptaan manusia sampai Kedatangan Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, yang mati
di salib untuk menanggung dosa manusia, dibangkitkan dari antara orang mati,
naik ke sorga dan mengutus Roh Kudus untuk menginsafkan akan dosa dan membawa
mereka kembali kepada Tuhan sebagai orang-orang yang telah ditebus dan
diselamatkan. Tentang semua ini tidak satupun dapat kita ketahui di luar
penyataan Alkitab.
2. Alkitab Membentuk Hidup Kita (Ayat 16):
a. Alkitab
Bermanfaat Untuk Mengajar
Kata "mengajar" (didaskalia) berkaitan dengan doktrin atau pengajaran
atau asas yang mendasar. Pengajaran ini lebih mengarah pada hubungan antara
manusia dengan Allah, serta pengenalan akan Allah yang harus dimiliki manusia.
b. Alkitab
Bermanfaat Untuk Menyatakan Kesalahan
"Menyatakan kesalahan" (elegwos) bukan berarti bahwa kitab suci bermanfaat
untuk mencari-cari kesalahan, tetapi bermanfaat untuk meyakinkan orang mengenai
kekeliruan langkahnya dan untuk menunjukkan kepadanya apa yang benar.
Menyatakan kesalahan seseorang dimana orang itu sendiri tidak tahu bahwa ia
salah. Orang tidak akan mengerti tindakannya salah, jika tidak ada yang
mengatakan tindakannya itu salah. Sebagai contoh yaitu Daud (2 Samuel 12:7).
Daud sebenarnya sudah melakukan kesalahan karena mengambil istri orang, tetapi
Daud tidak merasa bersalah sampai pada akhirnya nabi Natan memperingatkan Daud.
c. Alkitab
Bermanfaat Untuk Memperbaiki Kelakuan
"Memperbaiki kelakuan" (epanorthosin) berkaitan
dengan "pemulihan seseorang kepada posisi yang tepat". Alkitab tidak hanya
menujukkan kesalahan manusia, tetapi juga membawa manusia itu kembali pada
jalan kebenaran sesuai dengan kebenaran Alkitab. Sebagai contoh: Yunus 3:1-10 "Yunus kembali ke Ninewe untuk melayani Tuhan."
d. Alkitab
Bermanfaat Untuk Mendidik Dalam Kebenaran
Mendidik orang dalam kebenaran (paideia) arti aslinya "mendidik anak." Ibaratnya seperti mendidik anak menuju arah kebenaran, demikian pula orang-orang Kristen perlu dididik dan
diarahkan menuju dan dalam kebenaran termasuk batin dan tingkah laku melalui
kebenaran Alkitab.
3. Alkitab Melengkapi Kita Untuk Setiap Perbuatan Baik
(Ayat 17)
Mempelajari Alkitab bukanlah untuk diri sendiri, bukan
hanya untuk kebaikan hati sendiri, tetapi mempelajari Alkitab agar kita berguna
bagi Allah dan orang lain. Dengan kata lain, jika kita membaca Alkitab setiap
hari, lalu merenungkan serta melakukannya, maka kita akan menuju kedewasaan
rohani dalam pikiran, perkataan serta perbuatan kita. Bapak RC. Sproul pernah
berkata: orang Kristen yang tidak rajin terlibat dalam studi atau pembelajaran
Alkitab yang serius, sebenarnya mereka sungguh-sungguh belum memadahi untuk
dipakai sebagai murid Kristus.
Jika demikian, berapa harga yang harus dibayar ?
Banyak orang berani membayar "harga" untuk
membuat mereka lebih cantik dan lebih tampan dengan memborong alat-alat
kebugaran, membeli alat-alat kosmetik, keluar masuk salon kecantikan, dan
berolah raga secara teratur. Banyak orang bisa meluangkan waktu berjam-jam
hanya untuk menonton TV, melihat film-film kesayangan, atau melakukan hobi,
membaca koran atau majalah dan bersendagurau tetapi bagaimana dengan
"membaca Alkitab"? Bila untuk hal-hal yang sementara saja kita berani
membayar harga mahal, bagaimana dengan hal-hal yang bersifat kekal?
Marilah mulai hari ini kita:
1. Menghormati
Alkitab Sebagai Firman Allah
Jika kita menyadari bahwa Alkitab itu adalah Firman Allah
dan di dalam Alkitab inilah kita tahu isi hati Allah, maka seharusnya kita
menghormatinya.
2. Membaca
Alkitab Untuk Mengerti Isi Hati Allah
Alkitab merupakan ungkapan isi hati Allah yang wajib kita
baca karena di dalam-Nya kita menemukan kehendak-Nya bagi kita. Hal ini
nampaknya sederhana namun akan memberikan perubahan yang besar dalam hidup
saudara. Namun pada kenyataannya, sebagian besar orang Kristen belum pernah
satu kalipun membaca seluruh Alkitab dalam hidup mereka. Jelaslah, hal itu
sepenuhnya kembali pada persoalan disiplin dan motivasi.
3. Menjadikan
Alkitab Sebagai Otoritas Tertinggi Dalam Kehidupan Dan Pertumbuhan Iman Kita
Apa akibatnya jika orang Kristen jauh dari Firman Tuhan?
Yang paling nyata adalah: munculnya orang-orang Kristen yang tidak memahami
Kekristenannya. Bukan saja dangkal dalam soal doktrin atau hal-hal rohani,
namun juga dalam kelakuannya. Semakin banyak orang Kristen yang cara hidupnya
tidak berbeda dengan mereka yang tidak mengenal Kristus, bahkan di dalam
menyelesaikan masalah apa saja orang Kristen cenderung memilih cara-cara yang
tidak sesuai dengan Iman Kristen. Yang
penting sekarang bagi kita, adalah Apakah semangat reformasi itu masih melekat
dalam hidup kita? Apakah saudara menghargai Alkitab? Apakah saudara rajin
membaca dan mempelajarinya. Kalau kita menyadari pengorbanan Kristus yang
begitu besar maka saudara akan rela membayar harga itu dan melakukannya bagi
kemuliaan nama Tuhan. Amin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar