ANDREW GIH
Andrew Gih lahir di Shanghai pada tanggal 10 Januari 1901 sebagai anak sulung. Ayahnya, Ji Youren, adalah seorang Konghucu terpelajar dan ibunya seorang Buddha yang taat menjalankan norma keagamaan.[1] Pada usia 12 tahun, ayahnya meninggal dunia sehingga Andrew Gih harus membantu ibunya mencari nafkah. Karena merasa minder dengan teman-teman seusianya yang fasih berbahasa Inggris, maka pada usia 18 tahun dia mencoba mendaftar di sekolah menengah Bethel Mission. Sekolah tersebut merupakan sekolah misi Kristen sehingga mengharuskan setiap murid mengikuti chapel dan mempelajari Alkitab. Namun Andrew Gih sama sekali tidak tertarik dengan agama, dia hanya ingin belajar bahasa Inggris.
Suatu kali seorang misionaris bernama C. F. Tippet mengunjungi
sekolah tersebut dan mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR). Pada saat
itulah, Andrew Gih bertobat dan seluruh arah hidupnya berubah.
Pada tahun 1925, sebuah KKR yang dipimpin oleh John Gu membuat
Andrew Gih menyerahkan diri untuk melayani sepenuh waktu. Semenjak itu dia
mulai bergabung dengan penginjil Mary Stone dan Ding Limei dalam penginjilan.
Bahkan Andrew Gih masih ingat dengan jelas pengalaman pertama harus memimpin
Kebaktian Kebangunan Rohani secara mendadak: “When we arrived at the city, people came to meet us and
when there were two of us had come they did not want to just have one speaker,
so they put both of us on the program. I was shocked. Why, how could I preach?
I was learning. I was a student. I want to know how to preach, but certainly I
could not just hold this big meeting… Thank God, it was not by might nor by
power but by His Spirit, and I saw conversions in my meetings.”[2]
Semenjak itu, dia mulai melakukan KKR di Guangxi, Guangdong,
Fujian, Xiamen. Gereja di Cina mengalami perkembangan berkat pelayanannya.
Selain di daerah kota, dia bersama dengan tim penginjilannya memberitakan Injil
di Manchuria, Mongolia Dalam (Inner Mongolia),
Yunnan, Tibet, dan Xinjiang.
Pada awal 1950, Andrew Gih memulai KKR di Asia Tenggara dan
memelopori penginjilan di Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan
Indonesia. Hal ini membuat dia sudah mengunjungi lebih dari lima puluh negara.[3]
Edwin Orr mendeskripsikan pribadi Andrew Gih sebagai “He is a man of prayer, a
soul-winner, a man of faith, and a channel of revival. That God has called him
to evangelism and revival ministry is evident.”[4]
Sumber: http://www.buletinpillar.org/artikel/andrew-gih-20th-century-chinese-revivalist


Tidak ada komentar:
Posting Komentar