“KASIH YANG MEMBERI”
Yohanes 3:16; 1 Yohanes 3:16-18
Ringkasan Khotbah Ev. Edwin Tjobo- Minggu, 24 November 2013
PENDAHULUAN
Minggu ini kita sudah masuk bulan
Desember, itu berarti kita akan memasuki perayaan Natal. Marilah kita memaknai
Natal dan mengisinya dengan sesuatu yang berbeda, yakni bukan lagi berfokus
pada diri kita atau keluarga kita saja, tetapi memberikan perhatian, kepedulian
dan kasih kepada orang lain. Mengapa? Karena keadaan sekarang ini, manusia
menjadi semakin individualis dan egois. Akibatnya dunia menjadi semakin dingin.
Tanpa sadar kita pun malah ikut-ikutan dengan pola dunia dan tidak lagi peka
terhadap kepentingan orang lain. Bahkan untuk peduli dan perhatian kepada
orang-orang terdekat sekalipun sudah merupakan sesuatu yang sulit bagi sebagian
orang.
Dunia memang cenderung untuk terus
membentuk manusia untuk bertambah egois dengan lebih mementingkan diri sendiri
di atas segalanya. Karena itu, tidak heran bila kita mendengar banyak orang
yang berkata: “Jangankan mengurusi orang lain dulu, untuk diri sendiri saja
belum cukup.” Kasih yang kita miliki
seharusnya mampu membuat kita untuk peduli kepada orang lain dan tidak berpusat
kepada kepentingan diri sendiri.
KASIH ALLAH
SUDAH DIBERIKAN BAGI KITA
Yohanes 3:16 “Karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Tuhan sudah membuktikan kasih-Nya.
Jadi, kasih itu dari Allah kepada manusia. Allah sebagai pemberi dan kita
adalah penerima; inilah prinsip utama kasih. Kasih Tuhan adalah suatu kondisi
dimana Tuhan ngotot mengasihi manusia berdosa dan sampai berkorban di
atas kayu salib,untuk mengasihi kita, ada pengorbanan yang Tuhan lakukan.
Mengasihi itu bukan sesuatu yang mudah. Tetapi Tuhan mau melakukannya karena
Dia mengasihi saudara dan saya.
Saat ini mungkin ada beberapa di
antara kita belum merasakan kasih Kristus, atau belum menerima kasih Kristus.
Bukalah hati saudara untuk menerimanya. Atau mungkin ada di antara kita yang
merasa sendiri dan merasa tidak ada orang yang mengasihi kita? Ingatlah kasih
Tuhan yang memberikan diri-Nya untuk menebus dosa-dosa kita. Kristus sudah
membuktikan kasih-Nya. Setiap kali kita merayakan natal kita diingatkan bahwa ketika
Tuhan mengasihi kita, Dia melakukan dengan suatu tindakan.
KASIH ITU
SUATU TINDAKAN UNTUK MEMBERI
1 Yohanes 3:16-18 “Demikianlah
kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk
kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan
tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah
dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan
perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.”
Kita semua sudah menerima anugerah
hidup kekal, dan juga sudah merasakan dan mengalami kasih-Nya, maka sudah
seharusnya kita membagikan kasih-Nya kepada orang lain. Kasih kepada orang lain
tidak cukup hanya sebatas kata-kata, tetapi sebuah perbuatan dan tindakan
diperlukan untuk membantu orang lain secara nyata. Ketika kita mampu
melakukannya, itu berarti kita melakukan apa yang diharapkan-Nya. Kerinduan
untuk memberi bukanlah tergantung dari seberapa besar harta milik kita, tetapi
seberapa besar kasih dan kepedulian kita terhadap penderitaan orang lain.
Karena di sekitar kita ada banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita.
Firman Tuhan mengajarkan kita untuk memperhatikan orang lain, “dan janganlah
tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan
orang lain juga.” (Filipi 2:4).
Kini sudah waktunya kita menyadari
bahwa kasih itu bukan suatu kata-kata. Kasih bukan hanya sekedar diungkapkan
dalam perkataan tetapi dalam perbuatan. “Anak-anakku, marilah kita mengasihi
bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tatapi dengan perbuatan dan dalam
kebenaran” (1 Yoh.3:18).Mulai saat ini, belajarlah untuk dapat saling
mengasihi dengan kasih yang sungguh yang nyata dalam perbuatan dan didalam
kebenaran. Bukan kasih yang tersembunyi dalam hati yang muncul jika kita
ditanya atau saat kita merenungkannya.
Marilah kita dalam menyambut dan
merayakan natal tahun ini dengan sesuatu yang berbeda. Kita membuktikan kasih
kita dengan suatu tindakan nyata bagi orang lain. Mulai hari ini kita
memikirkan dan mengingat satu nama atau satu keluarga yang memerlukan kasih
kita. Kita perlu membantu dan menolong mereka. Kita buktikan kasih kita dengan
suatu tindakan yang nyata, dengan memberikan sesuatu kepada mereka. Bagikanlah
kasih itu. Kunjungilah mereka. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar