ALAMAT GEREJA

Jl. Semeru 30 | Jl. Arif Margono 18
Telp. (0341) 366099 | (0341) 361949 | Fax. (0341) 325597
Email: gkkkmalang@yahoo.com | Admin blog: gielmanogi@gmail.com


Sabtu, 11 Januari 2014

Ringkasan Khotbah Pdt. Tikijo Hardjowono - Yesus Tuhan atas Masa Depanku - Minggu, 05 Januari 2014

YESUS TUHAN ATAS MASA DEPANKU
Ringkasan Khotbah Pdt. Tikijo Hardjowono - Minggu, 05 Januari 2014

Lukas 12:13-21
“Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.”

Yesus sedang mengajar banyak orang (Luk. 12:1), dan mereka semua sedang mendengarkan Dia mengajarkan untuk takut kepada Tuhan dan mengandalkan penyertaan-Nya.Dia mengajarkan:  Jangan munafik, sebab tidak ada kedok yang tidak akan dibuka (ay. 1-3); Jangan takut pada manusia yang hanya bisa membunuh tubuh, tetapi takutlah pada Dia yang bisa membunuh baik tubuh maupun jiwa (ay. 4-5), Tuhan yang memelihara burung pipit dan rambut di kepalamu yang tidak berarti itu akan memelihara hidupmu(ay. 6-7).
Selanjutnya Tuhan Yesus menantang mereka untuk mempercayakan hidup mereka kepada-Nya. Tuhan Yesus berbicara tentang Roh Kudus yang akan menjadi pertolongan mereka, memimpin mereka dan menuntun orang percaya menghadapi tantangan yang akan mereka hadapi.
Lalu berdirilah seseorang dan berseru: “Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?” Kata-Nya lagi kepada mereka: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” Tuhan Yesus melihat: orang ini serakah pada harta dan menggantungkan hidupnya pada hartanya!
Tuhan Yesus kemudian menancapkan sebuah perumpamaan yang kuat, memakai kesempatan itu untuk mengajar kepada kita sekalian tentang masa depan. Dia bercerita tentang “Orang Kaya yang Bodoh.” Dalam cerita itu, orang kaya itu memakai istilah “aku” sebanyak delapan kali dan “-ku” sebanyak empat kali (dalam bahasa Yunani, sebanyak tiga kali). Orang ini sangat berpusat pada diri sendiri, “Akulah yang penting.”  Juga dia mengatakan dalam pikirannya “aku akan” sebanyak lima kali, yang berarti dengan sangat percaya diri dia berpikir, “Akulah yang menentukan hidupku, masa depanku.”  
Orang kaya itu bodoh karena sama sekali tidak sadar bahwa semua berkat yang dia terima adalah dari Tuhan, dia tidak bersyukur kepada Tuhan. Ketika hasil ladangnya melimpah (yang pasti adalah dari Tuhan), ia bahkan tidak berbicara pada Tuhan! Dia hanya berbicara dan memuji dirinya sendiri. Orang kaya itu bodoh karena dia tidak ingin berbagi dalam kelimpahannya. Dia ingin menikmatinya sendiri. Dia membangun lebih banyak gudang untuk menambah hartanya sendiri.
Orang kaya itu bodoh karena dia bahkan meletakkan masa depannya pada harta dan kekuatannya. Firman Tuhan, “Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?” Dalam Alkitab istilah “bodoh” ini sangat keras. Kata ini paling banyak dipakai di Amsal (70 kali), dan menunjuk kepada orang-orang yang hidup seolah-olah Tuhan tidak ada. Tuhan mentertawakan mereka, karena mereka akan hidup sia-sia dan binasa dalam segala kekayaan dan keberhasilan mereka.
Kemudian Tuhan Yesus menutup cerita itu dengan kesimpulan: “Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.” (21)  Artinya, orang yang hanya kaya di dunia, dan mengandalkan kekayaannya saja adalah orang bodoh yang akan binasa dengan sia-sia. Sebaliknya, orang yang kaya di hadapan Allah, dan menjadikan Tuhan bagi jaminan masa depannya adalah orang bijak dan akan beroleh hidup kekal.
Tuhan Yesus tidak mengritik orang kaya itu karena kekayaannya, tetapi ia mengatakan dia bodoh karena tidak “kaya di hadapan Allah.”  Kekayaan dunia hanya berarti bila itu bisa membawa kita “kaya di hadapan Allah.” 
Bagaimana kaya di hadapan Allah itu?
A. Terimalah Tuhan Yesus Kristus dalam hatimu. Dalam iman kepada Yesus-lah saudara mempunyai masa depan yang sesungguhnya: Hidup Kekal.
B. “Carilah dahulu Kerajaan Allah” (Luk. 12:31) dan “Kumpulkanlah harta di sorga.” (Luk. 12:33) dengan:
* Selalu mengakui dan bersyukur atas berkat Tuhan (persepuluhan), mendukung Pemberitaan Injil dan terlibat dalam Pelayanan.
* Berbagilah dengan saudaramu. Harta itu fana, tidak ada yang kita bawa, kerukunan dan kedamaian itu lebih penting untuk kita bawa pada sesama.
* Wariskanlah  iman kepada anak-anakmu lebih daripada hartamu
Tuhan Yesus berjanji, Dia akan menjadi Penjamin bagi kita, “Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.” (ay. 32).  Amin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar