KATEKISASI DAN BAPTISAN
Kolose 2:6-7
Kamu telah menerima Kristus
Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu
berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh
dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan
syukur.
Katekisasi
berarti pelajaran. Jadi, dalam katekisasi, kita belajar mengenal dasar-dasar
iman Kristen secara benar.
Supaya iman kita sungguh-sungguh berdasar kepada ajaran yang sehat,
yang benar dan yang sesuai dengan Kitab Suci. Dengan demikian:
·
Kita dapat menjelaskan iman kita. Iman Kristen
bukanlah sesuatu yang abstrak tetapi berdasarkan pengetahuan yang benar tentang
Firman Tuhan (Roma 10:17).
·
Kita mempunyai pedoman untuk hidup benar,
berbahagia dan memuliakan nama Tuhan (Maz. 119:105)
·
Kita bisa mempertahankan iman kita dari berbagai
ajaran sesat, tipu daya iblis dan serangan-serangannya terhadap iman kita.
·
Kita memiliki pengenalan yang benar kepada
Allah.
Kata “mengenal” memiliki pengertian relasi
pribadi yang dekat, akrab dan erat. Ini berarti, mengenal lebih dari sekedar
“mengetahui.” Memang mengenal memiliki unsur pengetahuan, tapi juga memiliki
unsur persetujuan dan penyerahan diri kepada yang dipercaya tersebut.
4.
Mengapa kita harus mengenal Allah?
Pengenalan akan Allah memiliki keterkaitan
yang sangat erat dengan:
·
Hidup yang kekal (Yohanes 17:3).
·
Pengenalan tentang diri sendiri.
·
Pengenalan tentang anugerah dan karya Tuhan.
·
Panggilan dan pelayanan kita.
5.
Apakah arti “baptis” itu?
Kata “baptis” berasal dari kata
"baptizo" yang berarti dicelupkan atau dibasuh dengan
air (lih. Mark 1:4; Luk. 11:38; Kel.29:4;
Bil. 8:7; 2 Raj. 5:14; bdk. 1 Pet. 1:2 ; Ibr. 11:28; 12:24). Baptisan bukan prosedur atau syarat untuk masuk
ke dalam Kerajaan Allah; bukan cara
untuk menjadi Kristen; bukan pula
"upacara wisuda" karena sudah lulus katekisasi, melainkan:
·
Lambang bahwa sebagai orang percaya kita sudah
mati dan bangkit bersama Kristus
(Rom. 6:3-4, bdk. 2 Kor. 5:17)
·
Lambang persatuan
dengan Kristus (1 Kor. 12:13). Dengan baptisan, kita dipersatukan secara
jasmani dengan gereja lokal, dan secara rohani dengan Tubuh Kristus, Gereja yang Am
itu.
·
Kesaksian kita di hadapan Allah, manusia dan
iblis (Mat. 10:32-33) bahwa "sekarang
aku adalah milik Kristus." Sebab itu, baptisan dilakukan di hadapan
jemaat.
Formula Baptisan
Kudus "dalam nama Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus" diberikan oleh
Tuhan Yesus sendiri, yang berarti :
a.
Baptisan itu bukan atas otoritas gereja
sebagai organisasi manusia, tetapi atas otoritas Allah Tritunggal. Baptisan
bukan sekedar tanda seseorang secara resmi menjadi anggota gereja lokal, tetapi
lambang bahwa ia adalah warganegara kerajaan sorga. Itu berarti, jika dibaptis “dalam
nama Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus,” maka semua orang percaya (tidak peduli
dari gereja dan aliran apa saja) dipersatukan dalam satu iman yang universal.
b.
Karena baptisan adalah tanda karya Roh Kudus
yang kekal, yang menyelamatkan satu kali untuk selamanya, maka baptisan dalam
nama Allah Tritunggal cukup satu kali seumur hidup, dan tidak perlu (bahkan
tidak boleh) diulang-ulang.
c.
Melalui lambang baptisan seorang percaya telah
dimasukkan dalam persekutuan dengan Allah Tritunggal. Konsekuensinya:
·
la harus hidup taat kepada Firman-Nya agar
tidak menerima pukulan didikan-Nya
·
Sekarang kuasa Ilahi yang menciptakan langit
dan bumi itu melingkupi dan melindunginya; tidak ada yang bisa mencelakakan
orang percaya (Rm. 8:31-39).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar