ALAMAT GEREJA

Jl. Semeru 30 | Jl. Arif Margono 18
Telp. (0341) 366099 | (0341) 361949 | Fax. (0341) 325597
Email: gkkkmalang@yahoo.com | Admin blog: gielmanogi@gmail.com


Rabu, 07 Agustus 2013

Katekisasi - Bab I - KATEKISASI DAN BAPTISAN


KATEKISASI DAN BAPTISAN


Kolose 2:6-7
Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.



Katekisasi berarti pelajaran. Jadi, dalam katekisasi, kita belajar mengenal dasar-dasar iman Kristen secara benar.

Supaya iman kita sungguh-sungguh berdasar kepada ajaran yang sehat, yang benar dan yang sesuai dengan Kitab Suci. Dengan demikian:
·           Kita dapat menjelaskan iman kita. Iman Kristen bukanlah sesuatu yang abstrak tetapi berdasarkan pengetahuan yang benar tentang Firman Tuhan (Roma 10:17).
·           Kita mempunyai pedoman untuk hidup benar, berbahagia dan memuliakan nama Tuhan (Maz. 119:105)
·           Kita bisa mempertahankan iman kita dari berbagai ajaran sesat, tipu daya iblis dan serangan-serangannya terhadap iman kita.
·           Kita memiliki pengenalan yang benar kepada Allah.

Kata “mengenal” memiliki pengertian relasi pribadi yang dekat, akrab dan erat. Ini berarti, mengenal lebih dari sekedar “mengetahui.” Memang mengenal memiliki unsur pengetahuan, tapi juga memiliki unsur persetujuan dan penyerahan diri kepada yang dipercaya tersebut.

4.        Mengapa kita harus mengenal Allah?
Pengenalan akan Allah memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan:
·           Hidup yang kekal (Yohanes 17:3).
·           Pengenalan tentang diri sendiri.
·           Pengenalan tentang anugerah dan karya Tuhan.
·           Panggilan dan pelayanan kita.

5.         Apakah arti “baptis” itu?
Kata “baptis” berasal dari kata "baptizo" yang berarti dicelupkan atau dibasuh dengan air (lih. Mark 1:4; Luk. 11:38; Kel.29:4; Bil. 8:7; 2 Raj. 5:14; bdk. 1 Pet. 1:2 ; Ibr. 11:28; 12:24). Baptisan bukan prosedur atau syarat untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah; bukan cara untuk menjadi Kristen; bukan pula "upacara wisuda" karena sudah lulus katekisasi, melainkan:
·           Lambang bahwa sebagai orang percaya kita sudah mati dan bangkit bersama Kristus (Rom. 6:3-4, bdk.  2 Kor. 5:17)
·           Lambang persatuan dengan Kristus (1 Kor. 12:13). Dengan baptisan, kita dipersatukan secara jasmani dengan gereja lokal, dan secara rohani dengan Tubuh Kristus, Gereja yang Am itu.
·           Kesaksian kita di hadapan Allah, manusia dan iblis (Mat. 10:32-33) bahwa "sekarang aku adalah milik Kristus." Sebab itu, baptisan dilakukan di hadapan jemaat.

Formula Baptisan Kudus "dalam nama Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus" diberikan oleh Tuhan Yesus sendiri, yang berarti :
a.         Baptisan itu bukan atas otoritas gereja sebagai organisasi manusia, tetapi atas otoritas Allah Tritunggal. Baptisan bukan sekedar tanda seseorang secara resmi menjadi anggota gereja lokal, tetapi lambang bahwa ia adalah warganegara kerajaan sorga. Itu berarti, jika dibaptis “dalam nama Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus,” maka semua orang percaya (tidak peduli dari gereja dan aliran apa saja) dipersatukan dalam satu iman yang universal.
b.         Karena baptisan adalah tanda karya Roh Kudus yang kekal, yang menyelamatkan satu kali untuk selamanya, maka baptisan dalam nama Allah Tritunggal cukup satu kali seumur hidup, dan tidak perlu (bahkan tidak boleh) diulang-ulang.
c.         Melalui lambang baptisan seorang percaya telah dimasukkan dalam persekutuan dengan Allah Tritunggal. Konsekuensinya:
·           la harus hidup taat kepada Firman-Nya agar tidak menerima pukulan didikan-Nya
·           Sekarang kuasa Ilahi yang menciptakan langit dan bumi itu melingkupi dan melindunginya; tidak ada yang bisa mencelakakan orang percaya (Rm. 8:31-39).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar