ALAMAT GEREJA

Jl. Semeru 30 | Jl. Arif Margono 18
Telp. (0341) 366099 | (0341) 361949 | Fax. (0341) 325597
Email: gkkkmalang@yahoo.com | Admin blog: gielmanogi@gmail.com


Rabu, 14 Agustus 2013

Katekisasi - Bab II - Alkitab

BAB  II

ALKITAB


2 Timotius 3:16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.


1.          Alkitab, darimana asalnya ?
Alkitab adalah wahyu Allah kepada manusia. Alkitab diilhamkan oleh Allah kepada para penulis Alkitab (II Tim. 3:16; II Pet. 1:21), dan karena itu, harus dibaca dan dimengerti dengan pertolongan Roh Allah (II Pet. 1:20).
Melalui Alkitab, Allah mau manusia mengenal pribadi-Nya, perbuatan-Nya , rencana-Nya dan kehendak-Nya yang la nyatakan. Alkitab bukan menjelaskan segala sesuatu tentang Allah – sebab Allah itu tak terbatas dan tidak mungkin dijelaskan dengan tulisan dan bahasa manusia yang terbatas – tetapi Alkitab memberitahukan segala sesuatu yang kita perlu ketahui tentang Allah supaya kita boleh bersekutu dan mentaati-Nya (Ul. 29:29).
Sekalipun Alkitab ditulis dalam masa lebih kurang 1600 tahun — dari Musa yang menulis kitab Kejadian (± 1450 SM ) sampai Yohanes menulis kitab Wahyu (± 95 M ); oleh lebih kurang 40 penulis yang terdiri dari berbagai latar belakang (raja, jendral, ahli hukum, dokter, gembala, petani, nelayan, pendeta, imam, pemungut cukai; ada yang kaya dan ada yang miskin) — namun Alkitab adalah satu kesatuan dalam satu kitab, dengan satu berita: keselamatan yang dari Allah, karena pengarangnya adalah satu: Allah sendiri.

2.         Bagaimana Alkitab di tulis dan dibukukan ?
Alkitab bukan dinyatakan Allah dengan didikte (Penglihatan Mekanik). Alkitab juga bukan kumpulan kesaksian yang dikarang manusia dari hasil perjumpaannya dengan Allah (Pengilhaman Dialektik). Tetapi Allah mengilhamkan Alkitab kepada orang-orang yang dipilih-Nya dengan perantaraan Roh Kudus yang diberikan berita itu sebagai bagian yang integral dalam diri penulis (Pengilhaman Dinamik) dengan cara:
·           Roh Kudus mempersiapkan keberadaan penulis itu.
·           Roh Kudus memperlengkapi penulis itu dengan segala pengalaman dan pengetahuan yang dibutuhkannya.
·           Roh Kudus memberikan berita yang akan ditulisnya; baik secara langsung maupun melalui pengalaman yang dialami penulis.
·           Roh Kudus menentukan dan mengontrol penulis dan tulisannya secara aktif.
Setelah semua Alkitab ditulis, pada ± tahun 300M, Alkitab dikanonisasi oleh Gereja. Kanon artinya : garis pengukur (Yeh. 40:3; 42:16; Wah. 11:1). Ditetapkan 66 kitab yang sampai sekarang diterima oleh gereja-gereja di segala abad. Masih ada lagi naskah-naskah yang disebut Apokripha PL (15 jilid, Pseudopigrapha PL (18 jilid), Apokripha PB (11 jilid), dan Pseudopigrapha PB (45 jilid) yang semuanya itu tidak diterima oleh gereja Kristen Protestan sebagai Firman Tuhan yang murni.

3.         Apakah seluruh Alkitab adalah Firman Tuhan atau hanya sebagian ?
Paling tidak ada dua pendapat yang salah tentang hal ini: pertama, yang menyatakan bahwa Alkitab "berisi Firman Tuhan;" dan yang kedua menyatakan bahwa Alkitab "bukan Firman Tuhan, melainkan buku catatan tentang Tuhan." Tetapi dari pengilhamannya, isinya, kesaksian penulisnya bahkan Tuhan Yesus sendiri, nyatalah bahwa Alkitab "adalah Firman Tuhan". Seluruh bagian Alkitab adalah Firman Tuhan.
·         Kesaksian Paulus: “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius 3:16)
·         Kesaksian Petrus: “sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.” (2 Petrus 1:21)
·         Kesaksian Tuhan Yesus: “Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” (Matius 5:18)

4.      Apakah Alkitab kita tidak ada kesalahan?
Karena kita percaya bahwa Alkitab itu adalah Firman Tuhan, maka kita percaya bahwa Alkitab itu (dalam versi yang aslinya, bukan salinan dan terjemahan) tidak ada kesalahan (inerensi) dan mutlak benar (infallibility).
Bagaimana dengan salinan dan terjemahannya? Kita percaya bahwa Allah Yang Maha Kuasa sanggup menjaga ketetapan dan kebenaran Firman-Nya sehingga tidak berubah oleh kelemahan manusia. Sejarah dan penemuan naskah-naskah kuno membuktikan kuasa Allah untuk menjaga Firman-Nya ini. Akan tetapi, kita harus mengakui ada keterbatasan dalam penerjemahan, karena ada beberapa hal yang sulit untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan juga bahasa-bahasa lainnya.

5.       Apakah isi Alkitab?
Alkitab kita terdiri dari 66 kitab, yang terbagi menjadi dua bagian: Perjanjian Lama (39 kitab) dan Perjanjian Baru (27 kitab). Untuk PL, terdiri dari 929 pasal; 23,144 ayat; sedangkan untuk PB, terdiri dari 260 pasal; 7.957 ayat. Dengan demikian, seluruh Alkitab terdiri dari 1.189 pasal; 31.101 ayat.

a.         Perjanjian Lama, terdiri dari lima bagian:
·      Kitab Hukum              : Kejadian; Keluaran; lmamat; Bilangan; Ulangan.
·      Kitab Sejarah              : Yosua; Hakim-hakim; Rut; I dan II Samuel; I dan II Raja-raja; I dan II Tawarikh; Ezra; Nehemia; Ester.
·      Kitab Syair                   : Ayub; Mazmur; Amsal; Pengkotbah; Kidung Agung.
·      Kitab Nabi Besar       : Yesaya; Yeremia; Ratapan; Yehezkiel; Daniel.
·      Kitab Nabi Kecil         : Hosea; Yoel; Amos; Obaja; Yunus; Mikha; Nahum; Zefanya; Hagai; Zakharia;  Maleakhi.

b.      Perjanjian Baru, terdiri dan lima bagian:
·      Kital Injil                         : Matius; Markus; Lukas; Yohanes.
·      Kitab Sejarah               : Kisah Para Rasul; (berdirinya gereja)
·      Surat-surat Paulus  : Roma; I dan II Korintus; Galatia; Efesus; Filipi; Kolose; I dan II Tesanolika; I dan II Timotius; Titus; Filemon.
·      Surat-surat Umum    : lbrani; Yakobus; I dan II Petrus; I, II dan III Yohanes; Yudas.
·      Kitab Nubuat               : Wahyu (kejadian yang belum terjadi)

Seluruh kitab-kitab tersebut di atas secara garis besar mewahyukan :
a.       Karakter Tuhan yang Maha Esa yang Hidup dan yang Kekal.
b.      Keharmonisan dan kesetaraan antara Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus.
c.       Kehendak Allah dan hubungan Allah dengan manusia.
d.      Tujuan dan kewajiban hidup bagi manusia.
e.      Rencana keselamatan Allah bagi manusia yang telah jatuh dalam dosa.
f.        Karena ciptaan Allah di dalam Kristus.
g.      Keadaan dunia rohani yang kekal.

Berita utama Alkitab:
Keselamatan yang datang dari Allah melalui Mesias, yaitu Yesus Kristus.

6.      Apakah arti/fungsi Alkitab dalam kehidupan orang percaya dan gereja?
“… engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik” (2 Tim. 3:15-17).

7.       Bagaimana saya membaca Alkitab?
Banyak metode untuk membaca Alkitab, secara garis besar adalah sebagai berikut (berdasarkan Pedoman Membaca Alkitab LAI – Lembaga Alkitab Indonesia)
·           Berdoalah sebelum membacanya. Mohon pimpinan Roh Tuhan, sebab pengertian akan kebenaran itu datangnya dari Tuhan.
·           Bacalah satu bagian yang utuh dari Alkitab.
·           Bacalah beberapa kali.
·           Renungkanlah bacaan itu. Coba jawab pertanyaan ini:
v Apakah yang saya ketahuai tentang Tuhan? (misal: Tuhan itu adil; Tuhan itu pengasih dan penyayang; dsb.)
v Janji, teguran, penghiburan atau perintah apakah yang saya dapatkan? (misalnya: 10 hukum; hidup dalam kekudusan; hati yang berbelas kasihan; dsb.)
v Hal-hal apa yang harus saya lakkukan? Hal-hal apa yang tidak boleh saya lakukan?
v Tandailah ayat yang berkesan. Jika memungkinkan dihafal.
• Berdoalah kembali mohon Tuhan menuntun kita bukan hanya menjadi pendengar Firman tetapi agar kita menjadi pelaku Firman-Nya.

Orang yang meremehkan ajaran Tuhan, mencelakakan dirinya;
Orang yang taat kepada hukum Allah akan mendapal upahnya.
(Amsal 13:13, BIS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar