BAB II
ALKITAB
2 Timotius 3:16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar,
untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang
dalam kebenaran.
1.
Alkitab, darimana asalnya ?
Alkitab
adalah wahyu Allah kepada manusia. Alkitab diilhamkan oleh Allah kepada para
penulis Alkitab (II Tim. 3:16; II Pet. 1:21), dan karena itu, harus dibaca dan dimengerti dengan
pertolongan Roh Allah (II Pet. 1:20).
Melalui
Alkitab, Allah mau
manusia mengenal pribadi-Nya, perbuatan-Nya , rencana-Nya dan kehendak-Nya yang
la nyatakan. Alkitab bukan menjelaskan
segala sesuatu tentang Allah – sebab Allah itu tak
terbatas dan tidak mungkin dijelaskan dengan tulisan dan bahasa manusia yang
terbatas – tetapi Alkitab memberitahukan segala sesuatu yang kita perlu ketahui
tentang Allah supaya kita boleh bersekutu dan mentaati-Nya (Ul. 29:29).
Sekalipun
Alkitab ditulis dalam masa lebih kurang 1600 tahun — dari Musa yang menulis
kitab Kejadian (± 1450 SM ) sampai Yohanes menulis kitab Wahyu (± 95 M ); oleh
lebih kurang 40 penulis yang terdiri dari berbagai latar belakang (raja, jendral, ahli hukum, dokter, gembala,
petani, nelayan, pendeta, imam, pemungut cukai; ada yang kaya dan ada yang
miskin) — namun Alkitab adalah satu kesatuan dalam satu
kitab, dengan satu berita:
keselamatan yang dari
Allah, karena
pengarangnya adalah satu:
Allah sendiri.
2.
Bagaimana Alkitab di tulis dan dibukukan ?
Alkitab
bukan dinyatakan Allah dengan didikte (Penglihatan
Mekanik). Alkitab juga bukan kumpulan kesaksian yang dikarang manusia dari
hasil perjumpaannya dengan Allah (Pengilhaman
Dialektik). Tetapi Allah mengilhamkan Alkitab kepada orang-orang yang
dipilih-Nya dengan
perantaraan Roh Kudus yang diberikan berita itu sebagai bagian yang integral
dalam diri penulis (Pengilhaman Dinamik)
dengan cara:
·
Roh Kudus mempersiapkan keberadaan penulis itu.
·
Roh Kudus memperlengkapi penulis itu dengan segala pengalaman dan
pengetahuan yang dibutuhkannya.
·
Roh Kudus memberikan berita yang akan ditulisnya; baik secara
langsung maupun melalui pengalaman yang dialami penulis.
·
Roh Kudus menentukan dan mengontrol penulis dan tulisannya secara
aktif.
Setelah
semua Alkitab ditulis, pada ± tahun 300M, Alkitab dikanonisasi oleh Gereja. Kanon artinya : garis
pengukur (Yeh. 40:3; 42:16; Wah. 11:1). Ditetapkan
66 kitab yang sampai sekarang diterima oleh gereja-gereja di segala abad. Masih
ada lagi naskah-naskah yang disebut Apokripha PL (15 jilid, Pseudopigrapha
PL (18 jilid), Apokripha PB
(11 jilid), dan Pseudopigrapha
PB (45 jilid) yang semuanya itu tidak diterima oleh gereja
Kristen Protestan sebagai Firman Tuhan yang murni.
3.
Apakah seluruh Alkitab adalah Firman Tuhan atau hanya sebagian ?
Paling
tidak ada dua pendapat yang salah tentang hal ini: pertama, yang menyatakan bahwa Alkitab "berisi Firman Tuhan;" dan yang kedua menyatakan bahwa Alkitab "bukan Firman Tuhan, melainkan buku catatan tentang Tuhan." Tetapi dari pengilhamannya,
isinya, kesaksian penulisnya bahkan Tuhan Yesus sendiri, nyatalah bahwa Alkitab "adalah Firman Tuhan". Seluruh bagian
Alkitab adalah Firman Tuhan.
·
Kesaksian Paulus:
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran.” (2 Timotius 3:16)
·
Kesaksian Petrus: “sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh
dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.” (2 Petrus 1:21)
·
Kesaksian Tuhan Yesus: “Karena Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu
titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” (Matius 5:18)
4. Apakah Alkitab kita tidak ada kesalahan?
Karena
kita percaya bahwa Alkitab itu adalah Firman Tuhan, maka kita percaya
bahwa Alkitab itu (dalam versi yang aslinya, bukan salinan dan terjemahan) tidak ada kesalahan (inerensi) dan mutlak benar (infallibility).
Bagaimana
dengan salinan dan terjemahannya? Kita percaya bahwa Allah Yang Maha Kuasa
sanggup menjaga ketetapan dan kebenaran Firman-Nya sehingga tidak berubah oleh
kelemahan manusia. Sejarah dan penemuan naskah-naskah kuno membuktikan kuasa
Allah untuk menjaga Firman-Nya ini. Akan tetapi, kita harus mengakui ada keterbatasan dalam penerjemahan, karena
ada beberapa hal yang sulit untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan
juga bahasa-bahasa lainnya.
5. Apakah isi Alkitab?
Alkitab
kita terdiri dari 66 kitab, yang terbagi menjadi dua bagian: Perjanjian Lama (39 kitab) dan
Perjanjian Baru (27 kitab). Untuk PL, terdiri dari 929
pasal; 23,144 ayat; sedangkan untuk
PB, terdiri dari 260
pasal; 7.957 ayat. Dengan demikian,
seluruh Alkitab
terdiri dari 1.189 pasal; 31.101 ayat.
a.
Perjanjian Lama, terdiri dari
lima bagian:
· Kitab Hukum : Kejadian; Keluaran; lmamat; Bilangan;
Ulangan.
·
Kitab Sejarah :
Yosua; Hakim-hakim; Rut; I dan II Samuel; I dan II Raja-raja; I dan II Tawarikh; Ezra;
Nehemia; Ester.
· Kitab Syair : Ayub; Mazmur; Amsal;
Pengkotbah; Kidung Agung.
· Kitab Nabi Besar : Yesaya; Yeremia; Ratapan; Yehezkiel;
Daniel.
·
Kitab Nabi Kecil :
Hosea; Yoel; Amos; Obaja; Yunus; Mikha; Nahum; Zefanya; Hagai; Zakharia; Maleakhi.
b.
Perjanjian Baru, terdiri dan lima
bagian:
· Kital Injil :
Matius; Markus; Lukas; Yohanes.
· Kitab Sejarah : Kisah Para Rasul; (berdirinya gereja)
·
Surat-surat Paulus : Roma; I dan II
Korintus; Galatia; Efesus; Filipi; Kolose; I dan II Tesanolika; I dan II
Timotius; Titus; Filemon.
· Surat-surat Umum : lbrani; Yakobus; I dan II Petrus; I, II dan
III Yohanes; Yudas.
· Kitab Nubuat : Wahyu (kejadian yang
belum terjadi)
Seluruh kitab-kitab tersebut di atas secara
garis besar mewahyukan :
a.
Karakter Tuhan yang Maha Esa yang Hidup dan yang Kekal.
b.
Keharmonisan dan kesetaraan antara Allah Bapa, Allah Putra, dan
Allah Roh Kudus.
c.
Kehendak Allah dan hubungan Allah dengan manusia.
d.
Tujuan dan kewajiban hidup bagi manusia.
e.
Rencana keselamatan Allah bagi manusia yang telah jatuh dalam
dosa.
f.
Karena ciptaan Allah di dalam Kristus.
g.
Keadaan dunia rohani yang kekal.
Berita utama Alkitab:
Keselamatan yang datang dari Allah melalui Mesias, yaitu Yesus
Kristus.
6.
Apakah arti/fungsi Alkitab dalam kehidupan orang percaya dan
gereja?
“… engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.Segala tulisan
yang diilhamkan Allah memang bermanfaat
untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.Dengan
demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi
untuk setiap perbuatan baik” (2 Tim. 3:15-17).
7.
Bagaimana saya membaca Alkitab?
Banyak metode
untuk membaca Alkitab, secara garis besar adalah sebagai berikut (berdasarkan
Pedoman Membaca Alkitab LAI – Lembaga Alkitab Indonesia)
·
Berdoalah sebelum membacanya. Mohon pimpinan Roh Tuhan, sebab
pengertian akan kebenaran itu datangnya dari Tuhan.
·
Bacalah satu bagian yang utuh dari Alkitab.
·
Bacalah beberapa kali.
·
Renungkanlah bacaan itu. Coba
jawab pertanyaan ini:
v
Apakah yang saya ketahuai tentang Tuhan? (misal: Tuhan itu adil;
Tuhan itu pengasih dan penyayang; dsb.)
v
Janji, teguran, penghiburan atau perintah apakah yang saya
dapatkan? (misalnya: 10 hukum; hidup dalam kekudusan; hati yang berbelas
kasihan; dsb.)
v
Hal-hal apa yang harus saya lakkukan? Hal-hal apa yang tidak boleh
saya lakukan?
v
Tandailah ayat yang berkesan. Jika memungkinkan dihafal.
• Berdoalah
kembali mohon Tuhan
menuntun kita bukan hanya menjadi pendengar Firman tetapi agar kita menjadi
pelaku Firman-Nya.
Orang yang meremehkan ajaran Tuhan, mencelakakan dirinya;
Orang yang taat kepada hukum Allah akan mendapal upahnya.
(Amsal 13:13, BIS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar