ALAMAT GEREJA

Jl. Semeru 30 | Jl. Arif Margono 18
Telp. (0341) 366099 | (0341) 361949 | Fax. (0341) 325597
Email: gkkkmalang@yahoo.com | Admin blog: gielmanogi@gmail.com


Sabtu, 24 Agustus 2013

Katekisasi - Bab III - ALLAH DAN GEREJA

BAB   III

ALLAH DAN GEREJA

Keluaran 3:14
Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."


1.          Bagaimana kita tahu bahwa Allah itu ada ?
Keberadaan Allah secara umum disadari oleh setiap manusia, sekalipun ada orang-orang yang tidak mengakui keberadaan Allah (atheis). Namun membuktikan "Allah tidak ada" pada kenyataannya jauh lebih sukar daripada mengaminkan keberadaan-Nya. Keberadaan Allah secara umum dapat dibuktikan melalui:
·         Hukum sebab -akibat dalam keberadaan dunia ini (cosmological argument).
·         Hukum alam dan keteraturan dunia ini (geological argument).
·         Keberadaan manusia (anthropological argument).
·         Hukum moral (moral argument).
·         Adanya konsep Allah yang universal (ontological argument).

2.         Bagaimanakah orang Kristen mengenali Allahnya ?
·           Melalui Penyataan Umum (general revelation), yaitu Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia melalui alam semesta. Dari ciptaan-Nya secara langsung kita bisa melihat dan merasakan keberadaan dan keagungan-Nya (Maz. 19:1-7). Tetapi wahyu umum ini hanya memberitahukan kepada kita akan adanya Allah, bukan pribadi Allah, kehendak-Nya, dan jalan keselamatan.
·           Melalui Penyataan Khusus (special revelation), yaitu Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia melalui Firman Tuhan/Alkitab (Maz. 19:8-14; U1.29:29) dan Yesus Kristus (Yoh. 1:18; 3:31-36). Melalui Penyataan Khusus ini kita bisa mengenal pribadi Allahkehendak Allah dan jalan keselamatan.

3.         Bagaimanakah keberadaan dan sifat Allah yang dinyatakan Alkitab ?
Kebenaran dan pribadi Allah yang sempurna tidak mungkin dapat dimengerti secara tuntas oleh akal dan keberadaan manusia yang sangat terbatas. Ada aspek tentang Allah yang tersembunyi (yang misteri), dan ada aspek yang dinyatakan (yang perlu kita ketahui sebagai umat-Nya untuk mengenal dan melakukan kehendak-Nya). Alkitab adalah satu-satunya sarana tertulis yang dipakai Allah untuk menyatakan kehendak-Nya kepada manusia (Ul. 29:29).

Keberadaan/hakekat Allah menurut Alkitab adalah :
·         Allah adalah Roh (Yoh. 4:24)
·         Allah adalah Pencipta (Kej. 1:1)
·         Allah tidak terbatas (Maz. 139)
·         Allah itu kekal (Kej. 21:33)

Sifat-sifat Allah :
a. Sifat-sifat non-moral (cf: Mazmur 139) :
·         Maha Hadir (omnipresence)
·         Maha Tahu (omniscience )
·         Maha Kuasa (omnipotence).
·         Tidak berubah.



b. Sifat-sifat moral:

Nama Allah dalam Alkitab menyatakan hubungan, sifat dan karya-Nya di tengah umat-Nya. Melalui nama, yang menunjukkan bagaimana Dia dikenali Israel, kita bisa mengenali sifat dan karya-Nya yang juga akan diberlakukan kepada kita. Beberapa Nama Allah dalam Alkitab :
·        YHWH - YEHUVAH/YAHWEH/TUHAN, nama perjanjian Allah dengan umat-Nya (Kel. 20 :2-; U1.6 :4). Dari nama ini, berkembang beberapa nama lain, yakni:
o   YEHOVAH TSEBAOTH, menunjuk kuasa-Nya atas tentara Israel malaikat-malaikat dan bintang-bintang (1 Sam. 4 : 4; Yes. 37 : 16; Maz. 80: 1,4; Maz. 89).
o   YEHOVAH RAPHA, berarti Allah yang menyembuhkan (Kel. 15:26)
o   YEHOVAH JIREH, berarti Allah yang menyediakan/mencukupi (Kej. 22:8,14)
o   YEHOVAH TSIDKENU, berarti  Allah lah keadilan kita (Yer. 23:6; 33:16)
o   YEHOVAH SHALOM, berarti  Allah sang pemberi damai (Hak. 6:24)
·         El, Elyon, Elohim, yang berarti Allah. Ini nama Allah yang umum, dipakai dalam penciptaan (Kej. 1). Dalam PB setara dengan Theos. Nama yang berkembang dari ini misalnya El-Shaddai, Allah yang Maha Kuasa (Kel.6:2) dan lain-lain.
·       Adonai (PL), Kurios (PB), sebutan yang menunjuk Allah sebagai tuan/Tuhan.
·       Pater, berarti Bapa, sebutan yang dipakai Tuhan Yesus dan diajarkan kepada umat-Nya (Mat. 6:9).

Orang Kristen percaya kepada satu Allah (Ul. 6:4). Sekalipun kita percaya bahwa keesaan Allah itu bukanlah berarti tunggal. Alkitab justru menunjukkan bahwa keberadaan Allah yang tunggal bisa bermakna jamak di dalam diri-Nya (Kej. 1:26-27; nama Elohim, dan sebagainya).

Istilah Tritunggal/Trinitas bukan menjelaskan relasi dari tiga Allah, tetapi satu Allah yang mempunyai tiga pribadi. Istilah ini dipergunakan sebagai usaha untuk menjelaskan kepenuhan dari Allah; baik dalam keesaan-Nya maupun dalam hal keragaman-Nya. Formulasi Trinitas/Tritunggal yang telah dikemukakan oleh gereja purba (Konsili Nicea, 325 M) dan Bapak-bapak gereja (Tertulianus dan Anatasius) adalah: Allah itu satu esensi dan tiga pribadi.
Istilah Trinitas/Tritunggal sendiri tidak terdapat dalam Alkitab, tetapi konsepnya dengan jelas diajarkan oleh Alkitab. Alkitab dengan tegas menyatakan keesaan Allah (Ul. 6:4), tetapi juga menyatakan dengan tegas keilahian tiga Pribadi Allah : Bapa, Putra dan Roh Kudus (Mat. 28:19). Dengan demikian, konsep Allah Tritunggal bukan karangan gereja, tapi berita Alkitab itu sendiri.
Gereja menolak ajaran bidat modalisme dan triteisme. Modalisme adalah ajaran yang menyangkali perbedaan pribadi-pribadi yang ada di dalam Allah, yang menyatakan bahwa Bapa, Putra dan Roh Kudus hanyalah merupakan tiga cara Allah dalam menyatakan diri-Nya. Sedangkan Triteisme menyatakan bahwa ada tiga keberadan yang menjadi Allah.
Setiap Pribadi dalam Trinitas mempunyai peran yang berbeda. Karya keselamatan adalah karya Allah Tritunggal; namun dalam pelaksanaannya ada peran yang berbeda yang dikerjakan oleh Bapa, Putra dan Roh Kudus. Bapa memprakasai penciptaan dan penebusan; Anak melaksanakan karya penebusan; dan Roh Kudus melahirbarukan dan menguduskan dalam rangka mengaplikasikan penebusan pada orang-orang percaya.
Doktrin Tritunggal ini tidak secara lengkap menjelaskan karakter dan keberadaan Allah yang bersifat misteri; tetapi inilah kenyataan yang diajarkan Alkitab yang harus kita terima dengan iman dan menjadi batasan cara beipikir kita tentang ketuhanan.

7.         Dapatkah kita membuktikan ketritunggalan Allah di luar Alkitab?
Tidak! Sebab tidak ada ciptaan apapun yang dapat menggambarkan penciptanya secara tepat. Memang ada gambaran-gambaran dari keadaan alam dan manusia yang memungkinkan kita untuk dapat mengerti dan menerima keberadaan itu. Namun harus tetap diingat bahwa semua penggambaran itu tidak mungkin menggambarkan keberadaan sesungguhnya dari ketritunggalan Allah. Yang bisa kita amati dan terima sangat terbatas, sedangkan Allah adalah Roh yang kekal dan yang tidak terbatas keberadaannya.

Doktrin tritunggal merupakan pengajaran yang penting bagi gereja tentang keberadaan Allah yang menjadi penentu keberadaan gereja di muka bumi ini. Dengan kebenaran ini, kita yakin bahwa:
·         Yang menebus dan menyelamatkan orang percaya adalah Allah sendiri, sehingga penebusan itu mempunyai aspek kekekalan dan kesempumaan yang mutlak.
·         Yang memimpin dan menyertai gereja adalah Allah sendiri, sehingga tidak ada apapun yang bisa terjadi pada gereja yang di luar kontrol dan kehendak Allah yang sempurna.
·         Yang mempersatukan gereja adalah Allah sendiri, sehingga dalam iman kita percaya bahwa segala perbedaan yang ada dalam gereja hari ini (yang masih sesuai dengan ajaran Firman Tuhan) tidak menceraiberaikan persaudaraan kita dalam Kristus Yesus.
·         Alkitab dan ajaran gereja dijagai oleh Allah sendiri sampai pada akhir zaman.
·         Pelayanan dan doa gereja serta orang percaya secara pribadi akan di tuntun, disempumakan dan diteguhkan oleh Allah sendiri.
Di akhir zaman Allah sendiri yang akan menghakimi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar