HIDUP YANG MEMPERTUHANKAN KRISTUS
(Lukas 6:46)
Ringkasan Khotbah Pdt.
Daniel Lucas Lukito - Minggu, 14 April
2013
Istilah Tuhan mengalami pergeseran
makna. Istilah ini begitu cepat keluar dari mulut bibir kita: memakai dan
menyebut nama Tuhan tanpa mengerti maknanya, termasuk orang-orang percaya.
Itulah sebabnya Lukas 6:46 mengajarkan kita untuk memaknai bagaimana hidup
mempertuhankan Kristus.
Pertama, harus dijalani dengan penundukan
diri kepada Kristus. Istilah kurios dapat diterjemahkan tuan atau
pemilik. Namun untuk Kristus selalu dipakai Tuhan atau Lord.
Kalau kita menyebut Yesus itu Tuhan berarti kita mengakui Dia
memiliki otoritas, punya kedudukan jauh lebih tinggi di atas kita. Ini juga
berarti bahwa kita mengakui bahwa Dia memiliki wewenang tertinggi dalam
kehidupan kita. Karena itu kita tidak boleh sembarangan
mengucapkan kata tersebut.
Pada zaman Romawi, kaisar juga
disebut sabagai kurios. Namun kita tahu kaisar itu memiliki waktu yang
terbatas, hidupnya sudah ditentukan dalam kurun waktu tertentu, sedangkan
Kristus tidak dibatasi oleh waktu. Orang yang menyebut tuan kepada kaisar harus
menundukkan postur tubuh untuk menunjukkan rasa hormat bahkan kadang-kadang
kepala sampai menyentuh tanah. Lebih-lebih Penguasa segala sesuatu, Pencipta,
dan Penyelamat kita, kita tidak boleh menyebut nama-Nya sembarangan. Kita tidak
boleh mengabaikan nama-Nya. Dengan mengucapkan nama itu secara sembarangan.
Dunia saja memberikan hukuman untuk kesalahan karena "mengabaikan,"
apalagi terhadap Tuhan kita.
Kedua, hidup melaksanakan firman atau
perkataan-Nya. Firman atau perkataan-Nya seringkali menguatkan, menghibur, dan
ada juga perintah. Dalam Matius 7:21, yang paralel dengan Lukas 6:46, melakukan
kehendak Bapa sama dengan melakukan kehendak Kristus. Lukas 6:46 terjemahan
bahasa Inggrisnya : "Terus menerus atau kerap kali memanggil Tuhan padahal
kamu tidak . . . ." Maksudnya, ada
orang-orang yang menjadi Kristen cuma diucapkan saja, melalui doa, pujian,
pengakuan iman rasuli dan sebagainya tetapi tidak melakukannya. Apa yang kita
lakukan terekam dan tercatat di surga karena Allah Maha Tahu. Allah mengetahui
segala sesuatu termasuk apa yang ada di hati kita. Renungkanlah, apakah
kehidupan kita sehari-hari selaras dengan apa yang kita akui? Jika ada
keharmonisan antara kehidupan perbuatan kita dengan apa yang kita akui maka
hidup kita akan menjadi berkat bagi orang lain. Perbuatan yang serupa dengan
Kristus akan terbaca oleh orang lain dan mereka akan terpesona. Mungkin tanpa
kita mengatakan bahwa kita orang kristen, mereka akan melihat Kristus melalui
perbuatan-perbuatan kita.
Kita harus
mulai dengan mengurangi menyebut nama Tuhan dengan sembarangan. Kita
harus melakukan apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus dengan demikian
hidup kita akan memuliakan nama Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain; bukan
cuma melalui perkataan tetapi harus juga
dengan melakukan kehendak-Nya. Amin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar