MENUHANKAN KRISTUS DI TENGAH SESAMA
Matius 22:34-40
Ringkasan Khotbah Pdt. Gindo Manogi - Minggu, 2 Juni 2013
Kita pasti bersukacita ketika kita ditolong oleh
orang lain. Karena itu, bagikanlah sukacita itu kepada orang lain, dengan cara membagikan kebaikan tersebut kepada orang lain. Sungguh, alangkah indahnya
dunia kita ini bila kita semua melakukan hal tersebut.
Akan tetapi, pada zaman
sekarang ini, hal itu sepertinya sesuatu yang mustahil terjadi! Mengapa? Karena
kita hidup di dalam dunia yang semakin keras, ganas, dan kejam. Manusia hidup
secara individualistis, dan tidak peduli dengan keadaan di sekitarnya. Bagaimana
dengan kita, sebagai umat Tuhan? Apakah kita ikut larut dalam pola dunia ini? Ataukah
kita tetap setia melaksanakan firman Tuhan, “kasihilah sesamamu manusia...”?
Tuhan Yesus
menyatakan bahwa hukum yang kedua
adalah “kasihilah sesamamu manusia....”
Dari ayat ini kita mengetahui bahwa “mengasihi” merupakan “perintah.” Artinya,
harus kita laksanakan. Juga Tuhan Yesus tidak menambahkan embel-embel, misalnya
yang baik, yang ganteng, yang cantik, dsb. Itu menegaskan bahwa kita harus mengasihi
sesama kita, walau apa pun keadaan orang tersebut.
Jika kita mengasihi
sesama kita karena melihat keadaan orang yang hendak kita kasihi, maka kita
tidak akan mau melakukannya (karena mereka adalah orang-orang yang
menjengkelkan). Jika kita mengasihi sesama kita karena melihat keadaan diri
kita sendiri, maka kita pun tidak akan mau melakukannya (karena kita merasa
diri kita dirugikan). Kita mengasihi sesama kita karena kita mengasihi Allah
kita. Itulah yang Tuhan Yesus ajarkan.
Dalam perikop di
atas, Tuhan Yesus menyatakan "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan
yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang
sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Artinya, mengasihi Allah tidak dapat dilepaskan dari mengasihi sesama. Jika kita
mengasihi Allah dengan segenap hati dan jiwa, maka kita pun haruslah melakukan
perintah Allah dengan segenap hati dan jiwa pula. Salah satu perintah Allah
adalah mengasihi sesama.
Perhatikan
pengajaran Tuhan Yesus di dalam Matius 5:43-47. Dalam ayat 43, disebutkan “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.” Pada umumnya orang
melakukan hal ini, membenci musuh.
Tuhan Yesus mengajarkan hal yang berbeda, “Kasihilah
musuhmu dan berdoalah bagi mereka
yang menganiaya kamu.” Inilah yang menjadi
kehendak Tuhan, yakni mengasihi, mendoakan dan memberkati orang-orang yang
sudah merugikan diri kita. Di sinilah kita menerapkan firman Tuhan dengan
setia.
Walaupun ini perintah, dan kita ingin
melaksanakannya dengan sungguh-sungguh, hal ini tidak selalu berjalan mulus. Ada
kalanya tidak berjalan mulus. Ada kesulitan-kesulitan yang kita hadapi. Bisa
jadi kesulitannya berasal dari dalam diri kita sendiri. Tapi bisa jadi dari
orang lain. Berkenaan dengan kesulitan dari dalam diri, kita harus akui bahwa kita
memiliki sifat egois. Kita ingin agar kepentingan kita didahulukan. Berkenaan dengan
kesulitan dari luar diri kita, bisa jadi kita disalah mengerti, ditolak, bahkan
ditipu, dipercaya dan diperalat oleh orang lain. Menghadap hal-hal seperti ini,
mari kita belajar dari Tuhan Yesus: tatkala Yesus mendekati orang-orang
berdosa, Ia disalah mengerti; tatkala Ia melayani, Ia pun ditolak. Tuhan Yesus merendahkan hati sedemikian rupa, bahkan
dengan rela hati disalib untuk menebus dosa-dosa kita. Tuhan
Yesus dengan setia mengerjakan panggilan dan misi-Nya di dunia ini. Meskipun tidak
selalu disambut dengan baik, tapi ia tetap mengasihi.
Rasul Paulus menasehatkan
jemaat di Tesalonika, “Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan
kepadamu, karena kamu sendiri telah
belajar kasih mengasihi dari Allah. Hal itu kamu lakukan juga terhadap
semua saudara di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi kami menasihati kamu,
saudara-saudara, supaya kamu lebih
bersungguh-sungguh lagi melakukannya” (1 Tesalonika 4:9-10). Artinya, kita
harus melakukanya lagi dan lagi. Ibu Teresa mengungkapkan:
- Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud tersembunyi di balik perbuatan baik yang engkau lakukan itu. Tetapi tetaplah berbuat baik.
- Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan teman-temanmu iri hati atau cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu.
- Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu. Tetapi tetaplah bersikap jujur dan terbuka setiap saat.
- Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun dapat dihancurkan oleh orang lain dalam satu malam saja. Tetapi janganlah berhenti dan tetaplah membangun.
- Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi tetaplah berbahagia.
- Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tetapi teruslah berbuat baik
Sebagai umat yang sudah ditebus
dan dikasihi Allah, marilah kita membagikan kasih Allah bagi semua orang yang
kita jumpai dan layani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar