PENTAKOSTA – HIDUP DI DALAM ROH
(Galatia 5:16-26)
Ringkasan Khotbah Pdt. Benny Solihin – Minggu, 19 Mei 2013
Minggu, 7 Desember 1941, pangkalan militer Amerika di
Hawai (Pearl Harbour) dihancurkan oleh Jepang. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Karena mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang berada di dalam peperangan.
Ini merupakan gambaran yang tepat untuk melukiskan keadaan orang Kristen di
sepanjang masa: tidak menyadari bahwa mereka sedang berada dalam keadaan
perang. Kelengahan seperti itulah yang seringkali digunakan oleh iblis untuk
menjatuhkan kita.
Peperangan apa yang terjadi di dalam diri kita? Peperangan
antara keinginan daging dan keinginan Roh. "Sebab keinginan daging
berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan
daging-karena keduanya bertentangan-sehingga kamu setiap kali tidak melakukan
apa yang kamu kehendaki" (ayat 17). Keinginan Roh ingin mengarahkan hidup
kita pada kehendak Allah; tapi keinginan daging
ingin membawa kita hidup dalam hawa nafsu dan dosa. Keinginan daging ini
menggoda, membujuk dan menyeret kita untuk hidup seperti manusia lama.
Keinginan daging ini adalah bagian yang nyata dalam
kehidupan kita meskipun kita sudah diciptakan baru dalam kristus. Keinginan
daging itu masih bergelora di dalam diri kita. "Perbuatan daging telah
nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,penyembahan berhala, sihir,
perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,
percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan
sebagainya" (ayat 19-21). Paulus membaginya menjadi tiga bagian:
1. Dosa
yang berkaitan dengan penyimpangan seksual. Dampaknya: rusaknya kehidupan
rohani kita, pernikahan dan moralitas. Manusia memandang tubuh sesamanya
sebagai obyek pemuasan nafsu seks, bukan lagi sebagai gambar dan rupa Allah.
Bukankah banyak kasus perselingkuhan terjadi pada masa kini? Bukankah banyak
penyimpangan prilaku seksual (gay dan lesbian) pada masa kini? Semuanya berawal
dari keinginan daging yang merusak diri dan keluarga kita.
2. Dosa
yang berkaitan dengan ibadah. Dampaknya: manusia tidak lagi menempatkan
Allah sebagai pusat hidup dan ibadah. Manusia menggantikannya dengan sesuatu
yang menyerupai Allah. Bukankah banyak orang yang beribadah tapi pikirannya
dipenuhi dengan mamon? Allah hanyalah dipandang sebagai media, tapi tujuan
utamanya adalah uang. Bukankah ada orang-orang Kristen, ketika bergumul, justru
mendatangi orang-orang pintar untuk meminta pertolongan pada mereka? Allah
telah digeser dari tempat yang utama.
3. Dosa
yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan sesamanya. Keinginan daging
merusak hubungan di antara manusia. Jika dosa-dosa ini dibiarkan terus menerus
terjadi, apakah yang akan terjadi dg kekristenan? Begitu banyak pelayanan dan
sinode yang pecah! Sumbernya dari mana? Keinginaan daging yang menguasai.
Mengapa keinginan daging masih aktif dalam diri orang
percaya? Kita haruslah menyadari bahwa ketika kita bertobat, keinginan
daging itu tidaklah lenyap. Keinginan daging masih ada di dalam diri kita. Karena itu, keinginan
daging masih terus ingin menyeret dan menjatuhkan kita.
Jika demikian, apa perbedaan antara sebelum bertobat
dengan setelah bertobat, bila seorang Kristen berbuat dosa? Sebelum bertobat,
ketika kita berbuat dosa, maka kita menikmatinya tanpa ada perasaan bersalah.
Tapi setelah bertobat, ketika kita jatuh dalam dosa, kita tidak lagi
menikmatinya. Sebaliknya, justru ada perasaan bersalah. Inilah yang harus kita
sadar.
Bagaimana kemenangan itu bisa dicapai? Paulus berkata,
"hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan
daging" (ayat 16). Artinya:
1. Berjalanlah
dengan Roh Kudus secara terus menerus. Ia yang akan menuntun kita dan
mengingatkan kita akan firman Tuhan sehingga kita bisa berjalan seturut dengan
kehendak-Nya setiap waktu. Karena itu, taatlah pada pimpinan-Nya. Jika hidup
kita dipenuhi dengan hal-hal duniawi, maka kita cenderung akan mengikuti
keinginan duniawi. Tapi, jika hidup kita dipenuhi dengan hal-hal yang rohani,
maka kita cenderung akan mengikuti keinginan Roh.
2. Memandang
pada Kristus, "Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah
menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya" (ayat 24).
Hidup oleh Roh tidak dapat dilepaskan dari Kristus dan karya-Nya. Ketika kita
percaya pada-Nya, maka hendaklah kita menyadari bahwa kita telah menyalibkan
keinginan daging kita. Roh Kudus mengingatkan kita pada pengajaran Kristus,
yakni: menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Yesus. Menyangkal diri
berarti menyangkal keinginan-keinginan daging. Roh Kudus akan menolong kita
untuk mengikuti teladan Kristus.
Keinginan daging sesungguhnya tidak memiliki kekuatan yang
dahsyat. Keinginan daging hanya mengingatkan kita bahwa dosa-dosa di masa lalu
itu nikmat. Seandainya kita menolak bayangan atau ingatan itu, maka kita tahu
bahwa keinginan daging itu tidak memiliki kuasa apa-apa. Yang berkuasa dalam
kita adalah Kristus dan Roh. Ia yang akan memampukan kita untuk menghadapi
keinginan daging ini, sehingga kita dapat menikmati kemenangan demi kemenangan
dan buah-buah Roh itu akan muncul di dalam diri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar