ALAMAT GEREJA

Jl. Semeru 30 | Jl. Arif Margono 18
Telp. (0341) 366099 | (0341) 361949 | Fax. (0341) 325597
Email: gkkkmalang@yahoo.com | Admin blog: gielmanogi@gmail.com


Jumat, 26 Juli 2013

Pembinaan Jemaat - Bagaimana Memahami dan Menafsirkan Alkitab?

MATERI PEMBINAAN JEMAAT  -  S.A.B.A.T (Sekolah Alkitab Bagi Jemaat)
Malang, 10 dan 24 Juli 2013

Oleh: Ev. Kian Guan

Prinsip Penggalian Alkitab
1.       Bacalah!
Mulailah di dalam doa!
a.      Yang kita pelajari adalah karya Roh Kudus. Minta supaya SANG PENULIS menolong kita.
b.      Mengerti Alkitab bukan hanya proses intelektual tetapi juga merupakan proses iman.
Bacalah berulang-ulang dan melambat bagian itu! (minimal 7-10 kali)
2.       Galilah!
Observasi:
a.      Pakai SIAPA, APA, MENGAPA, DI MANA, KAPAN, BAGAIMANA
b.      Alat yang minimal bisa membantu mendapatkan informasi yang dibutuhkan:
                                i.      Bagian belakang Alkitab ada kamus (contoh: Lukas 21:2 “peser”, penjelasan lihat di kamus belakang Alkitab: mata uang tembaga Yahudi yang paling kecil; menunjukkan betapa kecilnya pemberian janda miskin tersebut, tetapi dia memberi semua yang dia punya).
                              ii.      Peta di belakang Alkitab, misalnya peta perjalanan misi Paulus sangat membantu untuk membaca Kisah Para Rasul dan surat-surat Paulus
                            iii.      Ayat referensi misalnya Matius 2:17-18, ayat referensi yang diberikan Yeremia 31:15 membantu kita menemukan ucapan yang dinubuatkan dan sekarang sudah digenapi di Matius.
                            iv.      Bertanya kepada hamba-hamba Tuhan di gereja; meminjam buku di perpustakaan gereja, atau bagi yang memiliki akses internet dapat mencari situs-situs Kristen yang baik, seperti www.sabda.org   
c.       Intinya: Pastikan kita tahu persis apa yang tertulis di dalam Alkitab.
Interpretasi:
a.      Cari makna/arti yang sudah jelas tertulis, misalnya Daniel 6:11, “Seperti yang biasa dilakukannya,” Daniel jelas orang yang saleh dan taat kepada Allah, tidak terpengaruh apakah ada surat ancaman, ada hukuman, Daniel tetap melakukan apa yang sudah biasa dilakukannya. 
b.      Cari makna yang ada di balik teks, misalnya 1 Korintus 1:27 “Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah,” tentu bodoh di sini bukan berarti tidak berpendidikan, namun orang yang percaya kepada Tuhan. 
c.       Temukan apakah ada janji Allah, perintah-Nya, nasihat-Nya, teguran-Nya, dll.
d.      Intinya: merenungkan firman Tuhan.
3.      Lakukanlah!
Apa yang dapat diterapkan dalam kehidupan kita
Komitmen apa yang mau diambil
Tutup dalam doa mohon pertolongan Tuhan


Contoh obervasi bagi kisah Zakheus Lukas 19:1-10
¨  Who Siapa? orang
Siapa saja yang ada di dalam bagian itu?  Yesus, Zakheus, orang banyak, orang miskin, Abraham, Anak Manusia.
¨  What Apa?
Apa saja kejadian yang penting yang terjadi?  Zakheus yang kaya itu naik pohon, Yesus bisa menemukan Zakheus di atas pohon, Yesus mau ke rumah Zakheus dan tidak peduli dengan omongan orang banyak, Zakheus memberi uangnya kepada orang miskin (usahakan secara kronologis).
¨  When Kapan? Waktu
Apakah ada keterangan waktu?  Ada dua: “Segera” (ayat 5-6) Yesus minta Zakheus segera turun, dan Zakheus meresponi dengan segera turun.  Sebuah panggilan dari Yesus diresponi dengan baik oleh Zakheus; dan kata “hari ini” (ayat 9) Yesus memastikan bahwa Zakheus hari ini, bukan besok atau sebentar lagi, tetapi hari ini ketika membuka hatinya kepada Yesus maka mendapatkan keselamatan di dalam Tuhan. 
¨  Where Di mana? tempat
Apakah ada keterangan tempat?  Yerikho dan rumah Zakheus.
¨  Why? Mengapa? Alasan
Coba jawab pertanyaan berikut ini: mengapa Zakheus memanjat pohon?  Mengapa Yesus mau datang menghampiri Zakheus?  Mengapa Yesus mau datang ke rumah Zakheus?  Mengapa Zakheus mau mengembalikan uang kepada orang miskin? 
¨  How Bagaimana? cara
Bagaimana cara Zakheus melihat Yesus?  Bagaimana respon Zakheus mendengar Yesus hendak ke rumahnya?  Bagaimana pandangan orang banyak? 
Interpretasi:
Makna utama yang jelas tertulis: Tuhan Yesus tidak kebetulan masuk ke Yerikho, tetapi Ia mau mencari Zakheus yang berdosa.  Dalam konteks ini, Yesus datang mencari dan menyelamatkan yang berdosa.  Manusia selamat karena anugerah, bukan karena perbuatan.  Janji yang digenapi sejak Abraham.
Makna lain: Ada orang banyak yang tidak suka kalau ada orang yang bertobat.  Kemudian, Zakheus yang sudah diselamatkan oleh Tuhan menunjukkan perubahan hidup.
Aplikasi:
-          Bersyukur bahwa Tuhan mau mencari dan menyelamatkan kita yang berdosa
-          Apakah kita seperti orang banyak yang tidak suka kalau ada orang lain yang bertobat?
-          Apakah sudah ada perubahan dalam hidup kita setelah kita menerima keselamatan di dalam Tuhan?
-          Komitmen yang mau diambil: menolong tetangga yang sedang kekurangan.
-          Doa: berdoalah supaya Tuhan menolong kita memberi dengan tulus hati.


Genre (jenis sastra) dalam Alkitab:
1.       Sejarah
a.      Bersifat narasi/cerita
b.      Kejadian, Keluaran, Bilangan, Yosua, Hakim2, Ruth, 1&2 Samuel, 1&2 Raja-raja, 1&2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, Ester, Yunus, Kisah Para Rasul
c.       Genre ini harus dibaca seperti menonton film.  Dari depan sampai akhir untuk mengetahui keseluruhan cerita.  Misalnya: untuk mengetahui mengapa Yusuf bisa sampai ada di Mesir, maka perlu sekali membaca kisah sebelumnya.
d.      Kebanyakan tokoh sama sekali tidak sempurna.  Misalnya kisah Daud dan Betsyeba. 
e.      Semua kitab narasi mencerminkan rancangan Allah yang indah, bahwa Allah menyertai umat-Nya.  Allah adalah pahlawan dari semua kisah sejarah.  

2.       Hukum Taurat
a.      Imamat dan Ulangan
b.      Ada 3 kategori dalam setiap hukum: moral, sipil dan seremoni.  10 hukum merupakan hukum moral yang berlaku sampai sekarang Keluaran 19:11, Hukum sipil Keluaran 19:23 tidak berlaku lagi sekarang, hukum seremoni Keluaran 19:22 sudah digenapi dalam Kristus.  Jadi, bedakan dulu!
c.       Temukan di setiap hukum yang dibaca tentang karakter Allah.  Misalnya: Imamat 5:14-16 tentang kekudusan Allah.
d.      Arahkan perhatian kepada hukum Perjanjian Baru, bahwa korban yang diperintahkan sudah dibayar lunas oleh Yesus di kayu salib.

3.      Puisi
a.      Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Ratapan, Kidung Agung.
b.      Bacalah perlahan dan berhenti sejenak untuk merenung di setiap kalimat.
c.       Temukan emosi yang muncul, apakah ada marah, sedih, kuatir, meratap, takut, sukacita, kegentaran, dan apakah emosi ini berubah di kalimat berikutnya?  Misalnya Mazmur 22:2, 23
d.      Apakah bentuknya curahan hati kepada Allah atau pujian?
e.      Ingat bahwa kitab puisi adalah kitab kejujuran, kalau ada ungkapan kemarahan, pandanglah sebagai sebuah ungkapan hati yang terbuka dan jujur, bukan menantang.  Misal: Mazmur ratapan, Ayub.
f.        Harus mempelajari penggambaran yang dipakai misalnya: Mazmur 22:13, apa maksud lembu jantan?
g.      Khusus kitab kebijaksaan seperti Amsal, temukan nasihat dan peringatan!
h.      Khusus kitab Ayub: hati-hati membaca perkataan teman-teman Ayub.  Perkataan Ayub sendiri perlu dipahami di dalam konteks kejujuran terhadap Allah, misal: Ayub 30:20-23.

4.      Nubuat
a.      Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Daniel Yoel, Hosea, Amos, Obaja, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, Maleakhi, wahyu.
b.      Ada nubuat yang bersifat penglihatan masa depan, misalnya Hosea 7:7, bdk. Lukas 21:22, tetapi ada yang bersifat pengajaran juga, bangsa yang jatuh dalam dosa akan mendapat hukuman.  Misalnya: Hosea 9:9.  Bedakan ini dulu.
c.       Apa konteks sejarah dari kisah yang ditulis?  Tidak ada jalan lain untuk menafsir, selain mencari tahu di buku-buku mengenai konteks sejarah kitab nubuat ini.  Misalnya: konteks sejarah nabi Yehezkiel, Yeremia, Daniel berada dalam masa pembuangan Babel.  Kita bisa tahu bagaimana kondisi bangsa Israel yang sengsara, beda dengan kitab Yesaya di mana bangsa Israel masih dalam keadaan nyaman.
d.      Semua nubuat di dalam Perjanjian Lama ingin menceritakan pribadi Yesus yang akan datang untuk menyelamatkan manusia yang berdosa.
e.      Apakah nubuat yang ditulis bersifat teguran, penghakiman, atau pengharapan?
f.        Khusus wahyu: penggunaan lambang banyak sekali.  Usahakan konsisten dengan pemakaian lambang yang sudah dijelaskan seperti Wahyu 20:2, naga, ular tua itu disebut Iblis dan Satan. 
g.      Dalam menafsir, ingat bahwa gereja dalam tekanan besar Romawi, tetapi Allah sudah mengontrol segala peristiwa dan membawa pengharapan bagi mereka yang bersandar kepada-Nya.

5.      Injil
a.      Matius, Markus, Lukas, Yohanes
b.      Karena ada tiga injil serupa tapi tak sama, maka perlu sekali mengkaji tiap injil ini sesuai konteksnya.  Misalnya: injil Matius bagi pembaca Yahudi, Lukas pembaca non-Yahudi, Yohanes penekanan pada Keilahian Yesus, Markus lebih kepada sifat Hamba Yesus.
c.       Kenali ucapan Yesus diperuntukkan untuk murid-murid-Nya yang dekat, kumpulan orang banyak atau penentang-penentang-Nya.  Misal: Yohanes 8:4, 8:12, 9:2
d.      Berpikirlah secara horizontal artinya ingat ada paralel perikop di injil yang lain.  Sebuah cerita dilihat dari sudut pandang berbeda dan bisa kita terima.  Misal: Matius 5:3-11, doa itu dipakai sebagai contoh, “berdoalah demikian,” dan Lukas 6:20-23 diijinkan untuk mengulang doa itu, “apabila kamu berdoa, katakanlah.” 
e.      Berpikir secara vertikal artinya pahami cerita sesuai konteks masing-masing penulis.  Perhatikan konteks dekat (cerita sebelum atau sesudah) atau jauh (sepanjang injil tersebut).  Misal: konteks dekat, Lukas 8:1-3. Konteks jauh, Lukas 21:1-4.   

6.      Surat
a.      Roma, 1&2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, 1&2 Timotius, 1&2 Tesalonika, Titus, Filemon, Kolose, Ibrani, 1&2 Petrus, Yudas, 1-3 Yohanes, Yakobus.
b.      Susunan yang rapi: pembukaan, ucapan salam/syukur, isi surat biasanya seputar maksud penulis menulis surat dan kalimat permintaan, teguran atau ajakan kepada pembaca, diakhiri dengan salam penutup.
c.       Untuk surat Paulus: temukan ide utama.  Biasa ide utamanya berada di awal kemudian diberikan penjelasan yang panjang oleh Paulus.  Misalnya: Efesus 4:17-19 dan 4:20-32.  Di mana ide utama dari dua bagian ini?  Berpikirlah secara paragraf!
d.      Bagaimana karakter dari jemaat?  Apakah ada masalah dalam gereja?  Apa nasihat yang diberikan?  Umumnya masalah dalam jemaat dapat diterapkan dalam gereja masa kini misalnya: 1 Korintus 1:10, masalah perpecahan dalam gereja, tetapi ada juga yang tidak dapat diterapkan lagi, misalnya: 1 Korintus 14:34, perlu dicari tahu bagaimana konteks perempuan masa itu. 

Mari mencoba!

Markus 8:22-26, Ayub 42:1-6, Efesus 2:1-10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar