ALAMAT GEREJA

Jl. Semeru 30 | Jl. Arif Margono 18
Telp. (0341) 366099 | (0341) 361949 | Fax. (0341) 325597
Email: gkkkmalang@yahoo.com | Admin blog: gielmanogi@gmail.com


Jumat, 26 Juli 2013

RINGKASAN KHOTBAH - YESUS TUHAN DALAM GEREJAKU

YESUS TUHAN DALAM GEREJAKU
(Hagai 1:1-14, 2:11-15)

Ringkasan Khotbah Ev. Jemmy Waroka - Minggu, 21 Juli 2013

Kisah Hagai ini memiliki latar belakang kepulangan bangsa Israel dari pembuangan di Babel pada tahun 538 SM. Raja Koresh mengijinkan mereka pulang ke Yerusalem. Waktu itu mereka membangun kota Yerusalem, termasuk pembangunan bait Allah. Bangsa Israel memulai pembangunan fondasi bait Allah. Kurang lebih 20 tahun setelah itu bait Allah dibiarkan terbengkalai tanpa ada pembangunan, hanya fondasi saja. Karena itu Tuhan memerintahkan Hagai untuk menegur umat-Nya.
         Bangsa Israel lebih memperhatikan pembangunan rumah mereka sendiri daripada pembangunan rumah Tuhan atau bait Allah (ayat 4,9). Bahkan kemungkinan banyak dari mereka yang membangun rumah mereka dengan cukup mewah dalam kurun waktu 20 tahun itu, sedangkan bait Allah dibiarkan hanya dalam bentuk fondasi saja. Melalui nabi-Nya Tuhan mengingatkan kepada bangsa Israel untuk melihat keadaan mereka agar mereka tahu bahwa Tuhan sedang menghukum mereka seperti yang tercantum dalam ayat 6,10, dan 11. Mereka jauh lebih memperhatikan urusan-urusan mereka sendiri dibandingkan memperhatikan 'urusan' Tuhan.
         Kondisi bangsa Israel ini memiliki relevansi dengan kondisi kita orang percaya saat ini. Banyak dari kita sebagai orang-orang percaya jauh lebih memperhatikan urusan kita sendiri dibandingkan mengutamakan Tuhan. Kita sibuk dengan pekerjaan kita dan melalaikan pekerjaan Tuhan. Kita jauh lebih memiliki kedisiplinan dalam pekerjaan/bisnis kita dibandingkan dengan  kedisiplinan kita di dalam pelayanan di gereja. Contoh, kita merasa tidak bersalah kalau terlambat dalam pelayanan, sedangkan dalam pekerjaan kita tidak mau terlambat.  Kita ingin rumah kita terlihat bersih, indah dan rapi, sedangkan tentang kondisi gereja, kita merasa itu bukan tanggung jawab kita. Bandingkan dengan Matius 6:33.
         Melalui nabi Hagai, Tuhan juga mengingatkan bangsa Israel untuk mengikuti aturan Tuhan  dalam melakukan pembangunan bait Allah. Bangsa Israel diingatkan untuk memelihara kekudusan hidup mereka. Hal kekudusan hidup jauh lebih utama dibandingkan dengan persembahan tenaga maupun materi untuk pembangunan bait Allah (2:11-15).
         Kondisi gereja saat ini seharusnya juga memperhatikan hal ini. Lebih penting memperhatikan kekudusan hidup dari umat atau jemaat dibandingkan pembangunan gereja secara fisik. Gereja akan hancur tidak ditentukan oleh keroposnya atap tetapi gereja akan hancur ketika kekudusan jemaat menjadi keropos.

         Seperti bangsa israel yang dipulihkan semangatnya untuk membangun bait Allah dan diingatkan Tuhan untuk menjaga kekudusan, demikian juga kita Gereja Kalam Kudus Malang: Tuhan sekarang mengingatkan kita untuk memperhatikan rumah-Nya atau gereja dan menjaga kekudusan hidup kita sebagai gereja-Nya. AMIN!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar